TERNATE, NUANSA – Pernyataan Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman yang mengancam akan menutup kantor Wali Kota jika masih juga ada demosntrasi, ditanggapi keras oleh akademisi Unkhair, Dr Muammil Sun’an.
Dosen Fakultas Ekonomi Unkhair itu menuturkan, seorang kepala daerah harusnya mengambil sikap bijak saat menghadapi berbagai masalah yang terjadi tengah-tengah masyarakat, termasuk apabila masalah itu digiring hingga terjadi demonstrasi di depan kantor Wali Kota.
Wali Kota setidaknya memahami posisinya sebagai pengambil kebijakan, salah satunya terkait dengan masalah Bahan Bakar Minyak (BBM). “Para sopir angkot itu kesulitan mendapatkan BBM di SPBU. Kalau mereka tidak ke Wali Kota, mereka mau ke mana lagi. Angkutan umum adalah sarana transportasi yang digunakan masyarakat, sehingga distribusi BBM jenis pertalite harusnya diprioritaskan ke mereka. Pada posisi itu, butuh kebijakan Pemkot Ternate untuk mengakut BBM jenis partalite, sehingga tidak lagi terjadi kelangkaan,” ujarnya pada Nuansa Media Grup (NMG), Rabu (22/6).
Menurut Muammil, sebagai pengambil kebijakan, Wali Kota setidaknya proaktif dalam membela para sopir angkot. Menghadapi sopir angkot dengan cara emosional, bahkan mengeluarkan pernyataan akan menutup kantor Wali Kota jika masih ada demostrasi lagi, itu sangat disayangkan. Masyarakat telah menyerahkan kepercayaan kepada M. Tauhid Soleman sebagai Wali Kota Ternate. Sehingga itu, Wali Kota harus lebih bijaksana dalam menyelesaikan masalah di kota ini.
“Kedepan, jika masih juga terjadi kelangkaan BBM jenis partalite, para sopir angkot harus dikhususkan. Wali Kota bukannya menyelasaikan masalah secara bijak, tapi malahan mengancam menutup Kantor Wali Kota. Karena itu, seharusnya perlu pengawasan yang ketat dalam pendistribusian BBM di setiap SPBU,” tambahnya menyarankan.
Sekadar diketahui, beberapa hari lalu, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman menerima sejumlah sopir angkot yang menggelar aksi di depan kantor Wali Kota. Hearing dilakukan di aula kantor Wali Kota. Utusan pertamina juga hadir.
Saat hearing, M. Tauhid geram atas aksi yang dilakukan para sopir tersebut. kemarahannya itu termasuk karena edaran Pemkot untuk mengatur distribusi BBM tidak bertaring di lapangan. Orang nomor satu di Pemkot Ternate bahkan mengeluarkan pernyataan akan menutup aktivitas di kantor Wali Kota, jika sopir angkot masih melakukan aksi demonstrasi.
“Saya tidak mau karena masalah ini saja saya selalu disalahkan. Memang saya cukup bersabar. Sebenarnya saya ini sakit hati, kenapa kantor Wali Kota selalu jadi tempat demo? Kalau masih ada lagi pertemuan membahas masalah begini, sebaiknya kantor Wali Kota ini ditutup,” begitu pernyataan Tauhid saat hearing. (tan/rii)