SOFIFI, NUANSA – Rencana pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Maluku Utara (Malut) membangun kantor di Kelurahan Gurapin, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), kemungkinan tertunda. Bagaimana tidak, lahan seluas 6.114 meter persegi yang harusnya akan dibangun kantor Gerindra Maluku Utara, kini ditarik oleh pemiliknya.
Lahan tersebut terpaksa ditarik oleh pemiliknya, karena DPD Gerindra belum membayar lunas. Gerindra masih harus menyetorkan Rp 1,8 miliar ke pemilik lahan. Berdasarkan kesepakatan dengan Gerindra, lahan tersebut akan dilunasi Juni 2022. Tetapi karena hingga Juli 2022 ini belum juga dilakukan pelunasan, pemilik lahan ambil langkah untuk menarik kembali lahan tersebut.
Selain itu, pemilik lahan juga memasang dua spanduk warna putih yang tertulis ‘tanah ini tidak dibayar Muhaimin Syarif/Gerindra Malut’. Spanduk kedua tertulis ‘tanah ini milik kel. Hasan H. yang tidak dibayar oleh: Muhaimin Syarif, Gerindra Maluku Utara’. Selain itu, pemilik lahan juga merobohkan baliho peletakan batu pertama pembangunan kantor Gerindra yang ada foto Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto.

“Sebenarnya sudah dua kali kami lakukan penggusuran. Sesuai perjanjian, pelunasan dilakukan Juni, termasuk sebelum 16 Juni 2022. Tahun 2021 juga kami sudah lakukan penggusuran karena mereka tidak tepati kesepakatan. Padahal sudah dilakukan peletakan batu pertama, tetapi masih juga tidak kepastian pelunasan,” jelas Insan Hasan, pemilik lahan.
Menurutnya, pihak Gerindra awalnya ingin membayar DP (Down Payment), tetapi pemilik lahan tidak mau. Pemilik lahan berkeseinginan dilakukan pelunasan sekaligus, dan hingga kini belum dilakukan pelunasan. Meski belum dilakukan pelunasan, pihak Gerindra sudah melakukan peletakan batu pertama.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD Gerindra Malut, Muhaimin Syarif mengatakan, pembayaran lahan kantor Gerindra sudah diselesaikan oleh panitia pembangunan kantor. “Mungkin ada miskomunikasi internal keluarga dari harga yang kami bayarkan. Mungkin ada yang tidak puas dengan pembagian. Saya sudah hubungi panitia agar ke Sofifi bertemu dengan pemilik lahan,” katanya. (ano/rii)