Daerah  

Cuaca Ekstrem, Pesisir di Kabupaten Sula Terancam

Salah satu talud penahan ombak di Kecamatan Sanana tampak retak.

SANANA, NUANSA – Kawasan pesisir di Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, butuh perhatian pemerintah. Jika tidak, maka bukan tidak mungkin, cepat atau lambat terjadi abrasi di pesisir pantai. Lihat saja yang terjadi di Desa Fogi, Kecamatan Sanana.

Tepi pantai di Desa Fogi beberapa hari terakhir ini diterjang ombak besar. Ironisnya, pasar tradisional yang terletak di tepi pantai Desa Fogi, menjadi sasaran cuaca ekstrem. Talud penahan ombak di lokasi pasar juga sudah tampak jebol. Amatan terbaru Nuansa Media Grup (NMG), lantaran beberapa bagian pada talud sudah jebol, beberapa meter lagi air laut akan masuk hingga ke lokasi pasar.

Situasi terkini di Desa Fogi, Kecamatan Sanana.

Situasi yang sekarang terjadi lagi ini, sebenarnya sudah berulang-ulang kali terjadi. Sayangnya, Pemkab Kabupaten Sula terkesan cuek saja. Padahal, jika talud jebol secara keseluruhan, maka aktivitas pasar tidak akan terhenti, karena air laut pasti masuk hingga ke lokasi pedagang. “Kami memang khawatir. Ini bukan jualan kami saja, tapi nyawa kami juga terancam kalau tidak diperhatikan. Kami berharap pemerintah ambil langkah untuk perbaiki talud ini, supaya kami juga tenang,” ujar Jubair, salah satu pedagang di Desa Fogi.

Sekadar diketahui, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate telah merilis bahwa hingga akhir Juli 2022 ini cuaca buruk masih terjadi di Maluku Utara. Cuaca pancaroba ini membentuk gelombang hingga setinggi 3 meter. Gelombang tinggi ini diprediksi terjadi di perairan Kabupaten Taliabu dan Sula. Sehingga itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar waspada, terutama nelayan. (gun/rii)