Pertamina Belum Terima Hasil Uji Laboratorium Dari DLH

Suasana ketika dilakukan pengambilan sampel di lokasi tumpahan BBM milik PT. Pertamina.

TERNATE, NUANSA – Masih ingat Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dan Pertalite yang tumpah di perairan Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate pada 6 Januari 2022 lalu ?. Tentu saja tumpahan BBM itu berdampak buruk pada lingkungan, baik di dasar laut dan terhadap masyarakat sekitar.

Sejauh ini belum diketahui separah apa kerusakan lingkungan akibat insiden pada 6 Januari 2022 lalu itu. Belum lama ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov Maluku Utara melakukan uji sampel di Laboratorium Sukufindo Makassar, Sulawesi Selatan dan Laboratorium Cibitung di Bogor Jawa Barat. Hasil uji sampel tersebut belum disampaikan ke PT. Pertamina.

Pihak PT. Pertamina juga mengaku belum menerima hasil uji sampel yang dilakukan DLH. Areal Manager Communication PT. Pertamina, Edy Mangun mengatakan, pihaknya mengumumkan secara terbuka, jika uji sampel sudah mereka kantongi. Bagaimana parahnya kerusakan lingkungan, PT. Pertamina akan siap mengatasinya.

Menurutnya, rekomendasi hasil uji laboratorium menentukan seberapa parah lingkungan karena tercemar tumpahan minyak. Jika hasilnya parah, maka kewajiban PT. Pertamina untuk melakukan peremajaan terhadap terumbu karang. Jika tumpahan BBM itu termasuk berdampak pada masalah ekonomi masyarakat setempat, juga akan diatasi. “Untuk memantau kondisi tersebut, PT. Pertamina akan libatkan penyelam, yaitu pihak-pihak eksternal dalam hal ini pemangku kepentingan untuk dilakukan survei bersama supaya ada keterbukaan informasi,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Edy, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Puskesmas, guna melayani masyarakat sekitar yang mengalami masalah kesehatan akibat tumpahan BBM. “Kalau kesehatan mereka terganggu akibat tumpahan minyak, maka dilaporkan ke PT. Pertamina untuk ditanggulangi. Namun sejauh ini hasil pantauan kami dari Puskesmas tidak ditemukan keluhan kesehatan dari masyarakat Kastela, Jambula, Sasa dan Fitu,” katanya.

Sebagaimana diketahui, insiden tumpahan minyak tersebut terjadi karena selang minyak di dasar laut milik PT. Pertamina Fuel Terminal Ternate retak. Ketika BBM tumpah, perairan Jambula penuh dengan minyak. (udi/tan)