TERNATE, NUANSA – Pembukaan lomba dayung Pekan Olahraga Provinsi (Poprpov) Maluku Utara ke IV dilangsungkan di Landmark Kota Ternate, Sabtu (3/9). Pembukaan ini dihadiri Ketua Persatuan Olahraga Dayung Indonesia (PODSI) Maluku Utara, Kalpin Nur dan pengurusnya serta Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku Utara, Jafar Umar.
Pada kesempatan itu, Ketua PODSI Kalpin Nur mengatakan, perkembangan olahraga dayung di Maluku Utara dari tahun ke tahun belum sesuai yang diharapkan. Padahal Maluku Utara adalah Provinsi Kepulauan, di mana wilayah demografi laut lebih luas dari pada daratan. Dengan kondisi demografi ini, masyarakatnya sudah pasti terbiasa dengan laut sejak dini.
Menurutnya, salah satu catatan sejarah kebesaran negeri ini yang sangat terkenal di mancanegara adalah, Sultan Baabullah mampu menaklukan 72 pulau berpenghuni hanya dengan menggunakan perahu dan dayung. Dengan latar belakang sejarah tersebut, maka pengurus PODSI Maluku Utara akan berusaha keras memajukan dan menjadikan olahraga dayung sebagai olahraga potensi di Maluku Utara.
Ini dapat dibuktikan dengan usaha PODSI membangun gudang perahu yang terletak di lokasi jembatan batu, Kelurahan Soasio, Kecamatan Ternate Tengah. “Adapun jumlah perahu yang kita miliki saat ini berjumlah 12 buah yang terdiri dari 4 buah perahu kayak, 3 buah perahu rowing, 2 buah rowing double scoll, 3 buah perahu canowing serta 2 buah ergo meter untuk melatih power atlet dayung. Dan, saat ini ada enam atlet yang dibina PODSI,” jelas Kalpin.
Kalpin yang juga Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara ini menuturkan, kegiatan lomba dragon boat adalah sala satu jenis perlombaan dalam rangka PORPROV yang diikuti oleh lima Kabupaten/Kota untuk menggalakkan dan menghidupkan kembali olahraga dayung di masyarakat umum. “Di samping itu, mencari bibit atlet dayung yang berbakat dan bisa dibina secara berkelanjutan untuk menghadapi event-event yang berskala nasional maupun internasional,” jelasnya.
Ketua KONI Maluku Utara, Jafar Umar dalam sambutannya mengapresasi Kalpin Nur yang telah membangkitkan PODSI yang sudah lama vakum. Ia mengakui, jika bukan Ketua PODSI adalah Kalpin, maka kemungkinan lomba dayung tidak akan digelar untuk meramaikan Porprov kali ini. “Pengurus PODSI kali ini miliki komitmen untuk membesarkan organisasi. Perahu yang harganya ratusan juta juga telah didatangkan untuk dijadikan saat latihan dan lomba,” tambahnya.
Sementara itu, terdapat lima Kabupaten/Kota turut ikut lomba tersebut. Peserta lomba terdiri dari Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Selatan dan Halmahera Barat. Para atlet akan mendayung perahu dengan jarak yang ditempuh sepanjang 300 meter dan 200 meter . Peserta yang berlomba terbagi dua kelas, yakni kelas eksebisi dan kelas rekreasi. Untuk kelas rekreasi, diisi oleh rowing 5 peserta dan kayak 4 peserta.
Sedangakan peserta kelas rekreasi di isi oleh 7 peserta yang terdiri dari KONI Provinsi Maluku Utara, KONI Kota Ternate, KONI Kota Tidore Kepulauan, KONI Kabupaten Halmahera Selatan, KONI Pulau Morotai, KONI Halmahera Barat dan PODSI Maluku Utara. Untuk lintasan yang digunakan, yakni di pantai depan Taman Nukila hingga Jembatan Residen. (tan)