PODSI, Harapan Baru Masyarakat Maluku Utara

Warga tampak memadati kawasan Landmark dan Taman Nukila menyaksikan lomba dayung.

TERNATE, NUANSA – Terbentuknya pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku Utara (Malut) memberi napas baru bagi dunia olahraga di daerah ini. Lihat saja, lomba dayung pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke IV yang diprakasai PODSI di perairan Landmark Kota Ternate, mendapat animo dari masyarakat yang luar biasa.

Perlombaan yang digelar selama dua hari, Sabtu (3/9)-Minggu (4/9), menjadi tontonan menarik bagi masyarakat Ternate. Ratusan warga memadati Taman Nukila dan Landmark hanya untuk menyaksikan adu cepat dayung. Sesekali penonton memberi semangat kepada peserta yang berlomba, dengan cara bertepuk tangan dan bersorak. Selama dua hari lomba dayung berlangsung, suasana di Taman Nukila dan Landmark tak sepertinya biasanya. Kali ini, situasinya makin ramai. Suara gemuruh dari lokasi lomba bahkan terdengar dari pusat kota.

Suasana ketika tim dayung berlomba.

Bukan hanya Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku Utara, Jafar Umar, tetapi masyarakat juga memberi apresiasi positif ke PODSI. Mereka berharap, PODSI mampu memberi warna baru terhadap dunia olahraga di Maluku Utara. Masyarakat yakin PODSI mampu membawa nama Maluku Utara bersaing di turnamen dayung nasional hingga internasional. “Karena bibit-bibit dayung di daerah ini sangat banyak. Selama ini belum diberdayakan dengan baik. Kami lihat PODSI sudah mulai melakukan pemberdayaan. Kami yakin dayung akan membawa nama Maluku Utara harum di event nasional seperti PON dan bisa menyumbangkan atlet ke negara untuk mengikuti lomba dayung internasional,” jelas beberapa warga secara seragam.

Pada Porprov kali ini, PODSI menampilkan satu mata lomba, yakni Dragon Boat (Perahu Naga), dengan kategori 200 meter untuk delapan orang dan 300 meter untuk 12 orang. Lomba dayung diikuti lima tim, yakni Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Barat, Kabupaten Morotai dan Kota Tidore Kepulauan.

Tampak warga menyaksikan perlombaan dayung.

Iksan, salah satu warga Ternate mengaku, ia mengikuti lomba dayung dari Sabtu hingga Minggu. Pada partai final, Minggu, ia bersama keluarganya harus menyempatkan waktu untuk datang ke lokasi lomba, karena penasaran dengan hasil akhirnya. pengunjung saat ditemui NMG mengaku penasaran dengan hasil partai final pada lomba dayung Dragon Boat (Perahu Naga). “Selain itu, saya dan keluarga juga mencari keseruan di waktu libur. Ini sangat seru, karena ini jarang kita saksikan langsung. Palingan cuma nonton di Televisi,” ujarnya.

Senada disampaikan Asni, warga Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, ini mengaku sejak pukul 08.00 WIT tadi ia sudah mendatangi arena lomba. Selain memanfaatkan waktu libur untuk santai, ibu dua anak ini juga mengaku penasaran menyaksikan keseruan lomba dayung. “Ini seperti apa saya juga belum tahu. Makanya saya ajak anak-anak untuk datang nonton,” akunya.

Sekadar diketahui, Dragon Boat 200 meter dijuarai tim dari Kabupaten Pulau Morotai, Kota Ternate finish kedua, Halmahera Barat ketiga. Untuk kategori 300 meter dijuarai tim Kabupaten Halmahera Selatan. Kota Tidore kepulauan pemenang kedua dan Kota Ternate pada posisi ketiga.

Ketua PODSI Maluku Utara, Kalpin Nur didampingi Sekretaris PODSI saat diwawancarai usai penyerahan hadiah.

Ketua PODSI Maluku Utara, Kalpin Nur mengatakan, lomba dayung pada Porprov kali ini merupakan pengenalan ke masyarakat Maluku Utara bahwa PODSI telah hadir. PODSI berkomitmen akan mengembangkan olahraga dayung di Maluku Utara untuk mampu bersaing di turnamen nasional. Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara ini menambahkan, Maluku Utara memiliki potensi luar biasa untuk mengangkat nama daerah melalui dayung, karena bibit-bibit atlet dayung di Maluku Utara jauh lebih menonjol dibanding daerah lain. “Saya minta kabupaten/kota kalau ada anak muda yang memiliki kriteria untuk jadi atlet dayung, silakan rekomendasikan ke PODSI untuk dilatih,” harapnya mengakhiri. (rii)