Sultan Ternate Minta Presiden Perhatikan Masalah Pendidikan di Malut

Suasana penobatan gelar Kesultanan kepada Presiden di Kedaton Kesultanan Ternate.

TERNATE, NUANSA – Kesultanan Ternate ambil bagian dalam kunjungan Presiden Joko Widodo di Maluku Utara (Malut) pada Selasa (27/9) hingga Rabu (28/9). Sebagaimana diketahui, pada kunjungan kali ini, Presiden berkesempatan bertandang ke Kedaton Kesultanan pada Rabu (28/9) pagi. Di Kedaton, orang nomor satu di Indonesia itu diberikan dua gelar Kesultanan, yakni Kaicil atau pengeran dan gelar Dada Madopo Malamo atau pemimpin negara besar.

Memanfaatkan kesempatan tersebut, Sultan Ternate, Hidayatullah Mudaffar Sjah menitipkan pesan kepada Presiden untuk memperhatikan sejumlah masalah di Maluku Utara. Hal utama yang ditekankan Sultan ke Presiden adalah soal pendidikan. Kepada Presiden, Sultan sampaikan, generasi muda di Maluku Utara memiliki potensi yang luar biasa, tidak kalah dengan daerah lain. Hanya saja, sebagian besar warga di daerah ini terkendala dengan biaya dan akses pendidikan. “Generasi muda di pelosok sangat pintar. Kita hanya terkendala dengan biaya dan akses saja. Sehingga itu, saya minta ke Presiden untuk memperhatikan hal ini. jika sudah terfasilitasi dengan baik, maka SDM Maluku Utara akan datang pasti jauh lebih baik,” ujarnya.

Selain itu, Sultan juga sampaikan agar Presiden mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat kelas menengah ke bawah.  Selain itu, usai penobatan gelar kepada Presiden, Sultan Hidayatullah mengatakan bahwa setiap pejabat tinggi negara berhak menerima penganugerahan gelar dalam setiap kunjungan ke kedaton, dan ini sudah menjadi tradisi ratusan tahun lamanya.

Sultan menyebut, dengan gelar Dada Madopo Malamo ini sebagai simbol rakyat yang menopang dirinya dan rakyat yang menjadikan dirinya sebagai pemimpin. Karena rakyat juga merasakan kebijakan-kebijakan yang menyentuh, sehingga diberikan gelar Malamo. “Kata Malamo itu menandakan penghargaan rakyat terhadap pemimpinnya,” terangnya.

“Pak Presiden juga berpesan ke saya dan perangkat adat Kesultanan agar tolong dijaga kedaton ini. Sebab ini merupakan aset bangsa dan budaya yang sudah kokoh 300 tahun silam,” sambungnya mengakhiri.

Sekadar diketahui, setelah kegiatan di Kedaton Kesultanan Ternate, selanjutnya Presiden menuju Pasar Bahari Berkesan dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Ternate untuk menyerahkan bantuan sosial sekaligus mengecek penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) kepada para penerima manfaat.

Setelah itu, Presiden dan rombongan terbatas menuju Bandara Sultan Babullah Ternate untuk kemudian lepas landas ke Kabupaten Halmahera Barat. Setibanya di sana, Presiden akan bertemu masyarakat di Kantor Pos Jailolo dan Pasar Rakyat Jailolo.

“Beliau juga mendatangi kantor pos setempat yaitu Kantor Pos Jailolo di mana memastikan juga bantuan-bantuan sudah sampai ke masyarakat dan tentunya menyapa kembali di Pasar Halmahera Barat, Pasar Jailolo,” ujar Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono.

Presiden Jokowi kemudian akan lepas landas ke Kota Tidore Kepulauan untuk melakukan kunjungan ke Pasar Galala dan Kantor Pos Desa Guraping, untuk melaksanakan hal serupa. Kemudian menuju ke Sofifi untuk meresmikan UKM Mart.

Setelah seluruh agenda kegiatan di Provinsi Maluku Utara selesai, Presiden beserta rombongan terbatas akan menuju Helipad Kompi Khusus, Kota Tidore Kepulauan untuk lepas landas ke Kota Ternate. Setibanya di Bandara Sultan Babullah Ternate, Presiden beserta rombongan akan lepas landas untuk kembali ke Jakarta. (udi/tan)