Daerah  

Ternate Jadi Tuan Rumah Drum Competition Part 3 dan Talkshow Makin Cakap Digital

Ketua Panitia Drum Competition Part 3, Muchdi D Thahir.

TERNATE, NUANSA – Kreativitas memang tak bisa dibatasi, entah karena batasan usia ataupun jenis kelamin dalam dunia musik dan musikalitas, semuanya melebur dalam satu dunia yang sama yaitu dunia untuk berkarya dan berkreativitas. Di tengah dunia karya dan kreativitas tersebut diperlukan kemampuan untuk beradaptasi pada perubahan jaman.

Dalam dunia musik, kemajuan zaman tersebut tak hanya turut mewarnai gendre musik dan karier musisinya di belantika musik saja, melainkan pula berpengaruh pada strategi promosi dan pemasaran dan karir para musisi itu sendiri. Kini para musisi tengah berada di tengah pusaran arus transformasi digital yang semakin kompetitif sehingga dituntut berkreativitas dan berinovasi untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tersebut. Pada konteks ini maka pertanyaannya adalah bagaimana masa depan karir para musisi dan kemampuan adaptif di era transformasi digital?

Benar bahwa nature dari musik adalah menjual packaging dan pola digital ini merupakan salah satu dari packaging yang dapat dimanfaatkan seperti Youtube dan lain sebagainya yang menuntut para musisi untuk menjadi lebih kreartif dan inovatif dalam mebuat packaging serta menjadi makin cakap digital. Oleh sebab itu maka sudah saatnya para musisi bergerak adaptif denga perkembangan jaman era digital saat ini.

Publikasi Drum Competition Part 3 dan Talkshow Makin Cakap Digital.

Melalui platform digital, seluruh dunia dapat mengetahui dan menakar kemampuan dan kualitas kerja maupun kualitas karya musisi kita sehingga diperlukan kemampuan lebih untuk membaca peluang serta memanfaatkan peluang tersebut. Dengan demikian maka, masa depan dunia digital yang tanpa batas ini bisa dimanfaatkan oleh para musisi untuk terus berkarya, terus survive dan menjadi lebih mandiri.

Banyak dari para musisi kita membuat berbagai gebrakan seperti misalnya mengadakan promosi dan pemasarannya melalui media sosial dan berhasil sukses. Hal ini tentunya karena kreatifitas yang dimiliki oleh para musisi kita sehingga berdampak kepada keuntungan materil yang digapai. Ini berarti bahwa bila kita kreatif maka dipastikan dapat meraih keuntungan ganda seperti misalnya menggunakan youtube, dan lain sebagainya. Harga yang harus dibayar untuk biaya promosi dan pemasaran di media sosial juga tergolong murah sembari memperoleh penghasilan tambahan dengan hanya menjaga dan mengembangkan para penggemar dan komunitas penggemar kita.

Atas alasan inilah para musisi perlu selalu untuk dikermbangkan sumber daya manusianya dalam berbagai gendre musik itu sendiri, termasuk pula bagi kalangan drummer. Selain kemampuan dan keterampilan teknis juga diperlukan kecakapan dalam memanfaatkan berbagai layanan dari platform digital yang tersedia sehingga kampanye makin cakap digital menjadi kebutuhan yang sulit dihindari karena diyakini sangat membantu dan akan berdampak bagi karya dan karir para musisi.

Karena itulah manajemen Literasi Digital Maluku Utara berkolaborasi dengan para musisi Maluku Utara khususnya Indonesia Drummer’s Ternate untuk menyelenggarakan Drum Competition Part 3 yang akan berlangsung pada tanggal 13 dan 15 oktober di Benteng Oranje Ternate dengan kepesertaan dari kalangan anak-anak dan dewasa (milenial), baik perempuan maupun pria dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan oleh penyelenggara yang tak lain adalah para musisi senior Maluku Utara.

Manajer Humas dan Edukasi Literasi Digital Maluku Utara, Rinto Taib  mengatakan, kegiatan kampanye makin cakap digital bagi kalangan komunitas seni khususnya para musisi dipandang penting sebagai sarana efektif untuk lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya empat pilar literasi digital yaitu cakap digital, etika digital, budaya digital dan budaya digital, bagi para musisi di Maluku Utara.

“Kampanye makin cakap digital seperti ini sangat dibutuhkan bagi para musisi karena dengan demikian para musisi mampuh membaca peluang bermusik di era digital sehingga dapat dikatakan bahwa meskipun dunia musik dihantam badai sekalipun, para musisi akan tetap survive jika secara seleksi alam mereka mampuh meningkatkan produktivitas kerja maupun karya mereka.” ucap Rinto yang juga merupakan salah satu anggota dewan juri Drum Competition Part 3.

Senada dengan Rinto, Ketua Panitia Drum Competition Part 3, Muchdi D Thahir mengatakan, melalui gelaran Drum Competition Part 3 yang saat ini dilaksanakan serta berkolaborasi dengan manajemen project Literasi Digital Maluku Utara guna kampanye makin cakap digital tentunya sangat bermanfaat bagi para musisi Maluku Utara. Dengan kampanye makin cakap digital ini maka para musisi akan mampu untuk terus bertahan dan terus beraspirasi sembari saling menginspirasi antara satu sama lainnya.

“Musisi yang makin cakap digital dia akan menyadari bahwa sebuah karya musik yang diproduksi baik oleh sang penyanyi maupun pencipta lagu maka karyanya tersebut adalah soundtrack bagi kehidupan para penggemarnya. Sang musisi yang makin cakap digital maka dirinya tidak sekedar menganggap para penggemar bukan semata sebagai pembeli atau pencinta karya dirinya melainkan sebagai bagian dari kehidupan dari musisi itu sendiri,” pungkas Muchdi. (kep)