Dinkes Kabupaten Taliabu Terus Bergerak Tekan Angka Stunting

Ketua PKK, Kepala Dinkes Taliabu foto bersama dengan semua pihak terkait saat pembagian parsel.

TALIABU, NUANSA – Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Taliabu untuk menekan angka stunting, patut di apresiasi. Berbagai upaya sementara dilakukan dan perlahan-lahan angka stunting berkurang. Berbagai terobosan Pemkab mendapat dukungan semua pihak di Kabupaten Taliabu.

Pada Sabtu (15/10), Dinas Kesehatan bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Pulau Taliabu berbagi parcel sehat stunting bertempat di Balai Desa Lohobuba, Kecamatan Taliabu Barat. Kegiatan ini melibatkan empat anggota DPRD Taliabu, yang didapuk sebagai Bapak Asuh Anak Stunting. Mereka adalah Pardin Isa, Ridwan Soamole, Sukardinan Budaya, Muh. Alnajib Sarihi, serta para Kepala OPD Pulau Taliabu.

Suasana kegiatan pembagian parsel.

Dalam sambutannya, Kepala Dinkes Taliabu, Kuraisia Marsaoly, menyampaikan bahwa sejak program stunting dicanangkan oleh pemerintah pusat, langsung ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu untuk melakukan pengecekan ke setiap desa yang ada di wilayah Pulau Taliabu, terutama di Desa Lohobuba yang lebih awal didata oleh tim yang berjumlah dari 32 orang tinggal 27 orang yang keluar dari zona stunting.

“Kedepan kami juga membuat sebuah program YAGAYEMI. Di dalamnya terdiri dari petugas gizi dan bidan yang tugasnya mengontrol makanan balita tiap hari, dari rumah ke rumah agar ibu hamil, bayi dan balita tidak lagi memakan makanan yang tidak bergizi,” ucapnya.

“Seperti sering mengonsumsi mie instan dan telur. Nanti ada Bapak Asuh Anak Stunting yang akan mengontrol langsung perkembangan stunting. Kami juga akan datang dan hadir di sini untuk membagi Parcel, di antaranya ada abon ikan yang punya nilai gizi yang cukup tinggi di Desa Lohobuba,” sambungnya.

Dalam program stunting, kata dia, pihaknya akan menghadirkan dapur sehat, sehingga setiap kegiatan stunting, pemerintah desa wajib memberikan makanan yang bergizi kepada masyarakatnya. Selain itu, pihaknya akan mendorong pemerintah daerah agar di Desa Lohobuba nantinya akan diadakan pembuatan MCK di rumah-rumah warga. Adapun kekurangan-kekurangan yang ada di Desa Lohobuba, pihaknya bersedia untuk terus membantu.

Kuraisia juga berterima kasih kepada TNI/Polri serta para anggota DPRD Pulau Taliabu yang telah banyak membantu pihaknya dalam melaksanakan program stunting tersebut.

Sementara, Ketua TP PKK Taliabu, Yolanda Zahra Aliong Mus, yang juga Duta SGO NGKA Stunting Pulau Taliabu ini menambahkan bahwa, kegiatan stunting yang saat ini dilaksanakan adalah terkait gagalnya perkembangan atau pertumbuhan terhadap anak. “Kita semua wajib perhatikan sejak hamil, yaitu makan makanan yang bergizi seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan menambah suplemen terhadap makanan yang dikonsumsi oleh seorang ibu maupun bayinya,” kata Yolanda. “Lingkungan juga harus diperhatikan, terutama perempuan yang suaminya merokok, harus jaga jarak kepada suami, karena sangat berbahaya terhadap kesehatan anak maupun bayinya nanti,” imbuhnya.

Menurutnya, harus berkewajiban mengajarkan anak-anak dari usia dini untuk hidup secara sehat, mulai dari hal-hal yang kecil. Kemudian setelah anak usia 6 bulan, harus diberikan makanan pendamping untuk mencegah stunting agar anak lebih sehat dan tidak mudah terkena penyakit.

Seirama, Anggota DPRD Taliabu, Ridwan Soamole, yang juga Bapak Asuh Anak Stunting ini menuturkan bahwa pihaknya dari DPRD bersama Pemkab Taliabu akan terus mengontrol para kepala sekolah untuk memberikan makanan yang bergizi tinggi. “Saya sampaikan kepada seluruh kepala kepala desa yang ada di seluruh Kabupaten Pulau Taliabu untuk sebagian dianggarkan untuk program stunting agar masyarakat tetap hidup sehat serta tidak mengalami gizi buruk,” imbuhnya menutup.

Dalam kesempatan itu pula, Kepala Dinkes bersama Ketua TP PKK Taliabu membagikan secara simbolis parcel sehat stunting yang diserahkan langsung oleh Duta NGO NGKA Stunting Kabupaten Pulau Taliabu, Zahra Yolanda Aliong Mus, kepada anak yang status gizinya kurang baik. Parsel yang dibagikan tersebut berupa satu karung beras 5 Kilogram dan satu paket makanan serta minuman sehat. Pembagian selanjutny dibagikan oleh rombongan yang lainnya. (ysn/ask)