Dinas Kesehatan dan PKK Taliabu Kompak Tekan Angka Stunting

Ketua PKK dan Kadis Kesehatan serta tim saat berada di desa.

TALIABU, NUANSA – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pulau Taliabu, Kuraisia Marsaoly tak kenal lelah melakukan berbagai macam cara untuk menekan angka stunting di Taliabu. Belakangan ini ia dan timnya turun langsung ke desa-desa dalam rangka sosialisasi dan penanganan teknis, termasuk edukasi ke masyarakat.

Pada Kamis (20/10), Kadinkes dan timnya berada di Desa Kilong. Di desa tersebut, Dinas Kesehatan turun bersama PKK Taliabu melakukan edukasi terhadap masyarakat tentang pencegahan stunting dan perbaikan gizi serta lainnya. Ikut hadir pada kegiatan itu Ketua PKK Zahra Yolanda Mus, Asisten I, Kepala Dinas PMD, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan.

Tim pencegahan stunting berpose dengan ibu-ibu dan anak-anak.

Ketua TP PKK Taliabu menuturkan, setiap orang menderita stunting ketika pada tahap awal kehidupan atau 1.000 hari pertama. Stunting memang tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat diupayakan untuk dilakukan perbaikan gizi. Dengan perbaikan gizi itu guna meningkatkan kualitas hidup. Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini atau di masa kehamilan.

“Stunting ini merupakan ancaman bagi kualitas generasi Taliabu. Stunting bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, tetapi juga pertumbuhan otak. Jadi kami turun ke sini bukan hanya di desa yang ada kasus stuntingnya. Di desa yang tidak ada stunting, kami ingatkan supaya jaga asupan gizi untuk ibu hamil dan balita. Setiap anak harus diberi ASI ekslusif. Jangan berikan makanan yang tidak sesuai dengan usianya. Saya sebagai Ketua PKK dan Duta SGO NGKA, saya akan datangi semua desa, bukan hanya desa lokus stunting, karena ini untuk menyapa masyarakat mengingatkan dan memberi informasi-informasi tentang pencegahan stunting,”ujarnya.

Tim pencegahan stunting berpose dengan warga.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Kuraisia Marsaoly menambahkan, pihaknya akan terus menggandeng PPK sebagai mitra dalam rangka memberikan edukasi ke masyarakat tentang pencegahan stunting. Ia mengakui kalau sebagian besar masyarakat di Kabupaten Taliabu belum memahami stunting, sehingga Dinas Kesehatan harus bekerja keras. Karena dengan kerja keras-lah, masyarakat bisa paham dan angka stunting dapat ditekan. “Semoga masyarakat harus dapat memperhatikan pola makan, pola asuh anak dan faktor-faktor pendukung lainnya untuk pencegahan stunting. Saya juga berharap masyarakat agar dapat lebih memahami apa itu stunting. Jadi kami tidak hanya fokus 10 lokus, tetapi juga lokus rencana 2023,” tutupnya memastikan. (yns/tan)