TERNATE, NUANSA – Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman menghadiri kegiatan sosialisasi pendidikan politik yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Ternate, Kamis (20/10). Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Pemkot Ternate tersebut menyampaikan banyak pemikirannya tentang politik dan pendidikan politik.
Ketua Partai NasDem Kota Ternate ini mengatakan, sosialisasi pendidikan politik penting untuk dilaksanakan, sehingga masyarakat lebih siap ketika menghadapi pemilu 2024 mendatang. Sosialisasi dilakukan termasuk dalam rangka meningkatkan keterlibatan partisipasi masyarakat dalam hajatan politik. Menurutnya, proses politik dalam berdemokrasi harus selalu berpedoman pada norma dan kaidah yang sudah ada. Selain itu, berpolitik juga harus menjunjung tinggi etika dan kesantunan serta tetap berpegang teguh pada falsafah kepribadian bangsa.
“Kegiatan pendidikan politik harus mampu menjadi ruang yang mengarahkan pemahaman kita bahwa kompetisi dalam proses politik itu adalah keniscayaan. Dengan pendidikan politik yang baik, maka setiap kompetisi akan melahirkan pemimpin-pemimpin terpilih yang merupakan perpanjangan dari amanah rakyat,” katanya berharap.
Ia menuturkan, praktik politik harus dijalankan secara fair dalam koridor ketentuan perundang-undangan. Setiap dinamika yang muncul dan berkembang mestinya dipahami sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses demokrasi. “Pemerintah, pemangku kepentingan dan masyarakat harus mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan dalam menjemput tahapan pemilihan DPD, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan pemilihan Presiden,”ujarnya.
Lanjut Tauhid, persatuan dan kesatuan adalah syarat mutlat dalam membentuk membentuk demokrasi yang sehat. Pendidikan politik bagi masyarakat mestinya menjadi alat kontrol terhadap proses pemilihan untuk memastikan setiap tahapan politik berjalan demokratis, jujur dan adil. “Karena Masyarakat memiliki peran vital dalam meningkatkan kesadaran dan kewajiban warga negara dalam menentukan pilihan yang demokratis. Dalam proses politik, kita berharap agar masyarakat tidak hanya menjadi objek untuk memperoleh suara, akan tetapi lebih dari itu, masyarakat juga menjadi subjek dalam menentukan setiap proses berjalan demokratis dan sesuai ketentuan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Ternate, Nuryadin Rahman menambahkan, sosialisasi pendidikan politik tersebut memang harus dilakukan, karena partisipasi pemilih sangat menentukan kualitas pemilu yang demokratis. “Kegiatan ini melibatkan 50 peserta, terdiri dari 13 partai politik OKP, Ormas dan ketua ketua OSIS SMA Kota Ternate, ketua forum kerukunan kebangsaan, ketua forum kewaspadaan dini dan ketua kerukunan umat beragama. Kegiatan ini merupakan netralitas sinergitas aparatur sipil negara (ASN) dalam menyongsong pilkada 2024,” pungkasnya. (udi/tan)