Mabes Polri Angkat Bicara, Beri Isyarat Positif untuk Sulastri

Brigjen (Pol) Shandi Nugroho.

TERNATE, NUANSA – Digugurkannya Sulastri dari anggota Polwan jalur Diktukba Polri, akhirnya mendapat respons Mabes Polri. Sebagaimana diketahui, Sulastri, anak petani asal Kabupaten Sula itu sudah dinyatakan lulus seleksi Polwan, tetapi malah digugurkan oleh panitia seleksi di Polda Maluku Utara dan digantikan dengan peserta lain yang tidak lain adalah sepupu dari seorang perwira polisi.

Mabes Polri menaruh atensi untuk masalah ini dan mengutus Karojianstra SDM Polri, Brigjen (Pol) Shandi Nugroho melakukan supervisi. Selain membahas soal Sulastri, tim yang diutus ke Polda Maluku Utara tersebut termasuk melakukan supervisi penerimaan Tamtama Polri. “Kami sudah dengar beritanya bahwa ada peserta yang usianya lebih, sehingga pada verifikasi akhir itu digugurkan dan diganti dengan yang lain,” jelasnya pada Rabu (9/11).

Meski begitu, kata Shandi, pimpinan Polri akan mengambil sikap yang bijaksana untuk bisa mengakomodir, sehingga kesannya masyarakat tidak dirugikan. Setiap sumberdaya yang layak, tentu akan dipertimbangkan untuk diberdayakan, sekalipun ada kekurangannya. “Pada prinsipnya akan diberikan yang terbaik bagi bersangkutan dan institusi,” jelasnya.

Menurut Shandi, seleksi yang diikuti Sulastri dimulai dari tingkat Polres hingga pusat. Pusat atau Mabes Polri harus ambil bagian untuk melakukan chek and balance setiap peserta. “Setiap manusia itu tidak lepas dari kesalahan dan khilaf. Kita semua tentu menyadari itu. Oleh karena itu, seleksi tingkat daerah dicek betul, begitu juga di tingkat Mabes Polri pun dicek kembali untuk lebih adil dan transparan,”tuturnya.

Setiap seleksi dilakukan secara terbukan, sehingga jika ada kesalahan, cepat tersampaikan, sehingga ada langkah antisipasi. Pada prinsipnya, secara keseluruhan transparansi untuk bisa mendapatkan rekrutmen yang bersih. “Jadi yang bersangkutan (Sulastri) nanti pimpinan yang buat keputusan. Sangat terbuka, insyah allah tergantung pimpinan,”katanya meyakinkan.

Jenderal bintang satu itu menambahkan, untuk pelaksanaan rekrutmen, bukan hanya sekali ini saja, tapi setiap tahun digelar dan terus dilakukan evaluasi. Evaluasi itu dilaksanakan dari mulai tingkat bawah sampai tingkat atas, gunanya supaya lebih baik. “Untuk mengikat itu semua, maka dilaksanakan pakta integritas. Supaya dengan pakta integritas, bukan hanya petugasnya saja, tapi sama-sama dengan masyarakat. Kalau ada masalah muncul, jadi satu komitmen bersama untuk diselesaikan,” pungkasnya.(gon/rii)