TERNATE, NUANSA – Kehidupan manusia modern tak lepas dari teknologi yang dihasilkannya. Layanan internet di era digital saat ini juga seolah tak mampu membuat manusia modern menjauh darinya. Terlebih lagi bagi para kalangan pengusaha atau pelaku dunia usaha. Dunia digital memegang arti dan peran penting dalam menjalankan berbagai usaha mereka. Sebuah ponsel pintar atau smartphone seolah telah menggantikan peran dari sejumlah tenaga kerja upahan ataupun sebagai pengganti deretan toko atau lapak para pedagang, melalui smartphone tersebut, manusia modern menjalankan usaha transaksi jual beli maupun promosi produk atau sebuah layanan jasa.
Melihat dari realitas tersebut maka, transformasi digital menjadi diperlukan bagi para pelaku dunia usaha dalam menjalankan aktivitas usaha mereka. Di sisi lain, para konsumen maupun pedagang sama-sama memerlukan layanan digital untuk mempermudah segala aktivitas bisnisnya, baik dari sekadar mencari informasi, membeli sebuah produk, komplen atas layanan yang diterima dan lain sebagainya. Artinya bahwa transformasi digital kemudian menjadi kebutuhan penting baik oleh para pedagang maupun konsumen minimal dalam hal mempemudah dan mempercepat pelayanan bagi pembeli maupun sang penjual atau pedagang itu sendiri.
Sebuah contoh sederhana untuk memahami hal tersebut adalah seperti dalam pelayanan bank. Dahulu kita memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengantri di bank kemudian mendapatkan giliran untuk dilayani. Sekarang tidak lagi, cukup dengan aplikasi mobile kita tak perlu antri berlama-lama untuk mendapatkan giliran untuk dilayani. Cukup dengan aplikasi mobile tersebut kita dapat menerima pembayaran ataupun melakukan transaksi pembayaran atas sebuah harga yang disepakati. Penguasaan dalam hal dunia digital menjadi sebuah harapan tersendiri bagi seseorang untuk berhasil dalam menjalankan usahanya termasuk pula dalam jenis usaha di sektor UMKM.
Meskipun demikian pada kenyataannya, masih banyak di antara para pengusaha kita termasuk para pelaku UMKM yang masih memilih berada dalam ruang bisnis konvensional dengan lapak dan sebagainya. Jika demikian kondisinya maka yang patut kita pertanyakan adalah soal digital intensity kita. Seberapa hebatkah kemampuan dan penguasaan dunia digital kita ditengah transformasi digital dan kemajuan teknologi yang begitu pesat saat ini? Adakah platform digital yang kita miliki sembari mengandalkannya untuk membantu mempermudah kita dalam melakukan bisnis UMKM kita? Apa saja produk unggulan kita yang banyak mendapatkan respon konsumen sebagai pelaku dunia usaha UMKM? Bagaimana urgensi layanan internet atau platform digital dalam menunjang usaha kita?
Dari sudut pandang digital transformation roadmap, setidaknya kita membutuhkan enam tahapan penting yang harus dipersiapkan dalam transformasi digital. Enam tahapan tersebut adalah: Leadership, Diamond analysis, objective & model business, integrated or parallel, digital asset, serta Measure dan Improvement. Enam tahapan ideal tersebut pada kenyataannya seringkali kurang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan dan pertumbuhan pengguna platform digital atau layanan internet meskipun pada segi yang lain adanya fakta atas kenaikan melonjaknya jumlah para pengguna internet dari tahun ke tahun yang cukup signifikan.
Pertanyaan selanjutnya: apakah penetrasi yang begitu melejit juga menjamin tingkat para penggiat atau pelaku ekonomi digital? Bagaimana peranan para pelaku UMKM dalam memanfaatkan layanan internet khususnya platform digital bagi kelangsungan usaha mereka? Bagaimana pula hasil dari peran aparatur birokrasi terhadap peningkatan pelayanan bagi para pelaku UMKM? Dan bagaimana pula hal tersebut ikut mendorong ekonomi daerah? Semua jawaban atas pertanyaan tersebut akan ditemukan jawabannya dalam acara bincang santai dan silaturrahmi bersama pengusaha dan pelaku UMKM Kota Ternate bertajuk Tantangan Transformasi Digital Bagi Pelaku Usaha yang akan berlangsung di Rotasi Caffe Ternate Selatan pada Sabtu (12/11), menghadirkan para narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing khususnya terkait dengan diskursus UMKM, antara lain: H. Abd Rahman Lahabato (Ketua APRINDO Malut), Tahmid Wahab (Kadis Pariwisata Provinsi Maluku Utara), Rustam P. Mahli (Kadis Pariwisata Kota Ternate), Nurlaela Syarif (Ketua UKM Nusantara), Gajali Abd Mutalib (Ketua APINDO Malut), Fitrah Akbar Muhammad (Ketua DPC HIPMI Ternate), Hadi Hairuddin (Kadis Koperasi dan UMKM Kota Ternate), Muchlis Djumadil (Kadis Perindag Kota Ternate).
Kegiatan ini pula merupakan sebuah wujud dukungan project literasi digital provinsi Maluku Utara bagi penyelenggaraan event Sail Tidore 2022 yang akan dihadiri langsung oleh Capt. H. Ali Ibrahim, MH (Wali Kota Tidore Kepulauan) dan akan dipandu oleh Rinto Taib sebagai moderator sekaligus manager Humas dan Edukasi project literasi digital provinsi Maluku Utara juga didampingi oleh Mirna Beladona dan konten creator Pricilia Kharie.
Rinto Taib selaku Humas literasi digital Maluku Utara mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kampanye makin cakap digital bagi kalangan komunitas pengusaha dan para pelaku UMKM dan diharapkan sebagai kesempatan untuk menghimpun semua potensi ekonomi kreatif dan upaya untuk melakukan akselerasi dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi secara tepat guna khususnya dengan memanfaatkan layanan platform digital bagi para pelaku UMKM di provinsi Maluku Utara.
Sementara itu, Fitrah Akbar Muhammad selaku Ketua DPC HIPMI Ternate mengungkapkan bahwa kerjasama dan gagasan yang akan dilahirkan dari acara bincang santai dan silaturrahmi bersama pengusaha dan pelaku UMKM Kota Ternate diharapkan memberikan motivasi dan menginspirasi para pelaku UMKM khususnya dan para pengusaha pada umumnya untuk lebih mengambil peran ditengah era digital yang kompetitif untuk dapat memanfaatkan peluang dan kesempatan menembus pasar dunia internasional melalui berbagai produk inovatif yang dihasilkan. Lebih lanjut menurut Fitrah, kegiatan ini juga diharapkan untuk lebih meningkatkan hubungan kerjasama dengan pelibatan aktif semua pihak terkait untuk saling berbagi, berkolaborasi dan memperluas jejaring untuk mendorong produknya menjadi produk unggulan yang sukses meraih pangsa pasar yang lebih luas. (rii)