JAILOLO, NUANSA – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat (Halbar) untuk meningkatkan mutu pendidikan, patut diragukan. Bagaimana tidak, lihat saja kondisi bangunan salah satu Sekolah Dasar (SD) di Desa Tolofua, Kecamatan Loloda. Beberapa bagian pada gedung sekolah tersebut rusak parah. Kondisi yang buruk ini sudah tenyu membuat siswa dan guru tidak nyaman selama berlangsungnya proses belajar mengara.
Kondisi bangunan SD yang rusak parah itu mendapat respons banyak pihak, termasuk salah satu warga yang meng-unggah ke-akun media sosialnya. Di media sosial, akun facebook atas nama Irfandi R Mansyur pada awal September 2022 lalu memposting sejumlag foto dan beberapa kalimat. “Pendidikan mestinya menjadi perhatian utama, sebab majunya sebuah bangsa ditentukan dari pendidikan itu sendiri. Bagaimana mau maju sementara bangunan pendidikan saja seperti ini,” kata dia dalam postingan.
Kata dia, anak-anak itu terpaksa menikmati pendidikan dengan bangunan yang tak layak dihuni, tak layak dijadikan sebagai tempat belajar, bahkan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh anak-anak siswa. Menurutnya, Jika hujan atau angin kencang, para siswa terpaksa diliburkan, untuk sementara mereka menggunakan beberapa bangunan yang masih layak dipakai. “Jadi sistem pembelajarannya bergantian, ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang, karna beberapa bangunan sudah tidak layak lagi untuk di tempati, dan mestinya sudah harus direnovasi. Anak-anak sampai mengeluh, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa, sebab mereka hanyalah anak kecil yang selalu diperintah untuk menghafal perkalian, pembagian dll, dan juga mencatat nama-nama ilmiah tumbuhan. Dia juga berharap Ini mestinya menjadi perhatian serius oleh pemerintah daerah dan juga dinas terkait Agar kenyamanan belajar dapat dirasakan oleh mereka (siswa),”jelasnya.
Informasi ini rupanya sudah sampai ke telinga Bupati Halmahera Barat, James Uang. Orang nomor satu di Pemkab itu menuturkan, pada 2023 mendatang pihaknya membuat program rehablitasi dan membangunan bangunan sekolah. Anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan juga Dana Alokasi Umum (DAU) sekitar Rp 40 miliar. (adi/rii)