TIDORE, NUANSA – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, bersama rombongan DPP PKS dan DPW PKS Malut berkunjung ke Kedaton Kesultanan Tidore Kepulauan, Sabtu (10/12).
Silaturahmi tersebut disambut hangat Sultan Tidore, Husain Sjah, bersama perangkat Kesultanan. Setelah itu, Syaikhu menyampaikan maksud dan tujuan pihaknya bertandang ke Kedaton Kesultanan Tidore.
Pada kesempatan itu, Syaikhu tampak gembira dan merasa takjub bisa hadir di Kota Tidore Kepulauan. Selain itu, ia memuji keindahan Kedaton Kesultanan Tidore karena terdapat banyak inspirasi-inspirasi dari leluhur.
“Tentu perjuangan-perjuangan ini sangat layak diterima di tanah leluhur ini. Untuk itu, penerimaan bangsa kita juga justru harus menjadi Pahlawan Nasional,” ujar Syaikhu.
Orang nomor satu di PKS ini berharap, pihaknya bisa berkolaborasi dengan Kesultanan Tidore, sehingga mampu menjadi bagian dari upaya-upaya dalam memperjuangkan tanah leluhur.
“Ada pengalaman-pengalaman masa lalu untuk menguasai Papua dan Papua Barat. Salah satunya harus ada izin dari sini (Tidore) sekaligus mohon restu. PKS juga ingin menang di Papua dan Papua Barat. Sehingga itu, jika diizinkan oleh Sultan, Insya Allah kita ingin PKS menunjukkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin,” katanya.
Lebih lanjut, Syaikhu menuturkan, kesamaan-kesamaan seperti ini yang memang harus dirintis kembali terkait kejayaan masa lalu, terutama Kesultanan yang sedemikian luas menguasai lintas negara. Karena itu, sejarah tersebut perlu diingat oleh anak bangsa. Dengan begitu, akan mampu mempertahankan setiap jengkal tanah dan lautan yang ada.
“Jika kita tidak memahami ini dengan baik, maka dengan mudah akan melepas pulau demi pulau seolah-olah tidak ada hubungan atau kaitannya dengan masa lalu kita. Kalau kita melihat dari dulu kenapa penjajah-penjajah juga senang kemari, karena memang di sini luar biasa peradaban rempah-rempahnya,” tutur Syaikhu.
Syaikhu berkata, Allah menakdirkan kekayaan dan kelimpahan sumber daya alam yang luar biasa kepada Indonesia bagian timur. Dari Papua dengan kekayaan tembaga, emas, nikel dan digali atau ditambang. Begitu pula di Halmahera dengan kekayaan sumber daya mineralnya.
“Tentu SDA ini memang disiapkan untk anak-anak negeri ini. Tinggal tugas kita adalah menjaga kekayaan alam ini untuk diolah, sehingga kita bisa mensejahterakan anak-anak bangsa dan ini menjadi tugas kita semua,” ucapnya.
“Mudah-mudahan ini bagian dari upaya kita menjadi estafet dari leluhur-leluhur kita, terutama para Sultan yang berjuang sesuai dengan keislamannya yang kokoh,” sambungnya menutup. (tan)