TERNATE, NUANSA – Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Provinsi Maluku Utara menggelar rapat koordinasi unit kerja pengadaan barang/jasa (UKPBJ) se-Maluku Utara, bertempat di Hotel Sahid Bella Ternate, Rabu (21/12).
Peserta kegiatan terdiri dari BPBJ kabupaten/kota di Malut. Sedangkan narasumber yang dihadirkan dalam Rakor tersebut, yakni dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Pusat, Ari Sulindra, yang kini menjabat sebagai Analisis Kebijakan Madya Direktorat Pengembangan Sistem Katalog.
Ketua Panitia, Mustafa SiJoou, melalui Sekretarisnya, Faisar Barmawi mengatakan, kegiatan Rakor UKPBJ se-Malut ini merupakan sarana dan strategi yang baik, guna menyamakan persepsi demi kemajuan pengadaan barang dan jasa untuk mewujudkan capaian tujuan program pembangunan daerah sebagai kesatuan visi pembangunan Maluku Utara yaitu, “Maluku Utara Sejahtera”.
“Saya sangat berharap agar kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan rencana aksi yang konkrit untuk membangun komitmen dan tekad dalam upaya terwujudnya penyelenggaraan pemerintah ke arah yang lebih baik.” harapnya saat diwawancarai Nuansa Media Grup (NMG).
Sementara Kepala BPBJ Malut, Kadri La Ice, menambahkan kedepannya pihaknya menargetkan semua stakeholder kabupaten/kota di tingkat provinsi memahami betul tentang UKPBJ.
“Kenapa mereka harus paham UKPBJ, karena ini merupakan satu institusi yang menangani pengelolaan pengadaan barang dan jasa. Dan ini dimulai perencanaan sampai pada serah terima,” jelasnya.
Ia menerangkan, setelah serah terima, maka semua stakeholder dalam hal ini pelaku pengadaan dan seluruh pimpinan OPD, bahkan Bupati dan Wali Kota diharapkan hadir dalam Rakor tersebut.
“Ini kegiatan yang sangat vital, karena kegiatan UKPBJ menentukan pembangunan dan perekonomian daerah,” ujarnya
Analisis Kebijakan Madya Direktorat Pengembangan Sistem Katalog LKPP, Ari Sulindra, di kesempatan itu menuturkan, para pelaku usaha mikro kecil non koperasi diharuskan mendapat peran, sehingga dapat mendorong ekonomi di daerah tersebut.
“Pelaku usaha mikro kecil koperasi harus terus didorong. Karena logikanya kalau dia maju, berarti ekonomi di daerah juga ikut maju,” pungkasanya. (ano/tan)