TERNATE, NUANSA – Ketua Bidang Perempuan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Maluku Utara, Trisna A. Hase, menegaskan bahwa sejatinya setiap hari adalah Hari Ibu.
“Hari ini adalah momentum yang ditetapkan secara nasional untuk memperingati Hari Ibu. Kiranya menurut Soekarno, ini adalah satu hari yang menjadi momentum untuk berterima kasih atas segala jasa perempuan yang diberi gelar Ibu,” kata Trisna kepada Nuansa Media Grup (NMG), Kamis (22/12).
“Ada banyak anak di luar sana yang ketika ingin mengungkapkan perasaan cinta, rasa terima kasih dan malu-malu kepada Ibu, maka hari ini menjadi satu momentum secara bersama untuk berani mengungkapkan perasaannya kepada sang ibu,” sambungnya.
Trisna menerangkan, dalam Islam sebenarnya tidak ada ketetapan secara khusus terkait dengan Hari Ibu. Sebab dalam Islam pula setiap hari adalah hari untuk berterima kasih, memberikan cinta, mengapresiasi semua yang diberikan Ibu.
Kata dia, dalam sebuah hadis dijelaskan seorang pria pernah mendatangi Rasulullah SAW lalu berkata, “Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?” Beliau mengatakan, “Ibumu.” Dia berkata lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau mengatakan, “Ibumu.” Dia berkata lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau mengatakan, “Ibumu.” Dia berkata lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau mengatakan, “Ayahmu.” (HR Bukhari dan Muslim).
“Ibu disebutkan sampai tiga kali, artinya kebaikan harus diberikan kepada Ibu terlebih dahulu, karena sosok Ibu adalah seorang yang sangat penting untuk dimuliakan terlebih dahulu jauh sebelum yang lainnya,” jelasnya.
“Untuk menggantikan semua jasa pengorbanan dan cinta Ibu yang telah kita curi sebagian masa hidupnya, separuh hidupnya untuk kita anak-anaknya. Sekali lagi, selamat Hari Ibu dan terima kasih untuk seluruh Ibu luar biasa yang telah melahirkan kami anak-anaknya ke dunia ini,” sambungnya menutup. (tan)