TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate memberikan bantuan armada tangkap ikan kepada 13 kelompok nelayan.
Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, mengatakan penyerahan bantuan ini anggarannya melalui dana alokasi umum (DAU). Karena itu, hal ini sudah menjadi bantuan pemerintah melalui aspirasi masyarakat.
“Namun masih banyak nelayan di Kota Ternate yang belum mendapatkan bantuan armada tangkap ikan, karena kelompok nelayan di Kota Ternate bukan hanya di dalam Kota Ternate, tetapi ada di Batang Dua, Moti dan Hiri,” ujar Tauhid, Senin (26/12).
Di sisi lain, salah satu hal yang menjadi hambatan Pemkot adalah harga ikan masih terbilang mahal, sekalipun wilayah Kota Ternate berada dipinggir laut, tetapi harga ikan belum normal jika dibandingkan dengan daerah lain.
“Itulah yang menyebabkan salah satu faktor pemicu inflasi Kota Ternate, sehingga kami berupaya menekan harga ikan tersebut. Untuk itu, dengan bantuan ini, diharapkan bisa menekan harga ikan di pasar,” harapnya.
“Saya juga sampaikan ke DPRD terkait PMK 134,170 itu sudah dilakukan, yang didorong sesuai perintah undang-undang terkait inflasi,” sambungnya.
Saat ini, lanjut mantan Sekretaris Kota Ternate ini, bahwa melalui APBD Kota Ternate dan DTU, untuk inflasi yang berjalan sementara ada tiga hal yang menjadi kecenderungan, tetapi belum dilakukan saat ini karena terkendala waktu, sehingga tahun depan baru dilakukan, yakni stunting, pengangguran dan kemiskinan. Tiga hal itu yang menjadi perhatian pemerintah, termasuk nelayan untuk menurunkan inflasi.
“Kemarin Pemkot dapat reward dari pemerintah pusat, namun tidak perlu lobi-lobi yang berlebihan, cukup perbaikan kinerja saja. Makanya dalam periode satu tahun anggaran itu ada reward pemerintah pusat melalui DID. Itu bisa dapat tapi cukup perbaikan kinerja, sehingga dari dinas teknis betul-betul berkerja maksimal terutama menjaga upaya inflasi Kota Ternate,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Ternate, Faisal H. Danu Husein, menambahkan bantuan ini merupakan aspirasi dari dewan, sehingga armada penangkapan ikan ini dilengkapi dengan peralatan keselamatan sampai ke bahan bakar. Itu diberikan sebagai bentuk stimulan pada nelayan supaya dalam operasi awal mereka sudah punya modal.
“Kelompok nelayan yang menerima bantuan ini sebanyak 13 kelompok. Jadi ada alat penangkapan berupa nilon, mata pancing, lift jacket dan BBM 18 liter. Sedangkan total anggaran untuk DAU itu Rp 1,8 miliar terdiri dari armada penangkapan ikan 2 GT 13 unit, armada penangkapan ikan 3 GT 2 unit, armada penangkapan ikan 1,5 GT 1 unit, mesin 30 PK sebanyak 3 unit, rumpon 1 unit serta jaring 1 paket yang diserahkan tadi,” jelasnya.
Menurutnya, 13 kelompok nelayan yang menerima bantuan armada tangkap ikan tersebut belum pernah mendapatkan bantuan dan kelompok nelayan di Kota Ternate.
“Banyak dari mereka yang belum tersentuh, makanya untuk meminimalisir terjadinya salah sasaran, kami ingin bersama penyuluh perikanan supaya pemberian bantuan ke nelayan yang paling utama. Dan persyaratan kelompok nelayan harus dikukuhkan dan memiliki kartu kusuka, sehingga tidak serta-merta mereka memasukkan proposal langsung DKP bantu, karena ada kriteria berita acara pendirian kelompok,” tutupnya. (udi/tan)