TERNATE, NUANSA – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Ternate berencana mengajukan anggaran sebesar Rp 550 juta dalam APBD 2023 nanti.
Ini karena petugas damkar sering kewalahan memadamkan api saat menghadapi musibah kebakaran yang melanda wilayah setempat. Salah satu pemicunya adalah sarana dan prasarana yang dimiliki unit pemadam kebakaran yang saat ini terbilang minim.
Lihat saja, dari tujuh mobil operasional damkar yang tersedia, hanya dua unit mobil yang layak dipakai. Sementara lima mobil lainnya sering rewel saat beroperasi atau sudah tidak layak digunakan.
Kepala Dinas Damkar Kota Ternate, Arwan Andili, mengatakan saat ini ada lima mobil damkar yang sudah tidak layak dipakai. Meski demikian, tidak ada usulan untuk penambahan mobil, tetapi tujuh mobil tersebut hanya diusulkan untuk biaya perawatan dan pemeliharaan dengan pagu anggaran Rp 300 juta. Selain itu, ada juga usulan untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) petugas senilai Rp 50 juta dan tambahan hose selang pemadam kebakaran senilai Rp 200 juta. Dengan demikian, total anggaran yang dibutuhkan senilai Rp 550 juta.
“Kondisi armada yang sudah tidak memadai untuk dioperasikan karena dari tujuh mobil pemadam itu lima di antaranya tidak bisa difungsikan. Kita hanya pakai dua unit saja pada saat operasi. Tapi kalau di area ketinggian juga kadang tidak bisa dijangkau, sehingga anggaran itu saja yang menjadi usulan kita dari damkar pada tahun 2023 ini,” katanya saat diwawancarai, Selasa (3/1).
Di sisi lain, Arwan menambahkan, terkait insiden kebakaran pada tahun 2022, pihaknya mencatat sebanyak 22 kali peristiwa kebakaran terjadi, baik insiden kebakaran ringan maupun besar.
“Jadi yang tercatat sebanyak itu, tidak sepenuhnya. Karena tahun kemarin juga kami di-prank. Katanya terjadi kebakaran tapi setelah di lokasi tidak terjadi apa-apa, dan itu dialami sebanyak 3 kali pada tahun kemarin,” pungkasnya. (udi/tan)