TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pariwisata akan membangun sejumlah fasilitas sarana dan prasarana di kawasan Wisata Batu Angus, Kelurahan Kulaba, Kecamatan Ternate Barat.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate, Rustam P. Mahli, mengatakan terkait program pengembangan Batu Angus untuk tahun ini sudah ada rencana untuk penataannya. Menurutnya, ini merupakan kawasan agrowisata dan sudah melibatkan Bappelitbangda serta Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IGAI) Maluku Utara untuk dijadikan sebagai kawasan Andalan Kota Ternate.
“Pada tahun ini juga akan dibangun sarana prasarana fasilitas kuliner di sekitar pantai dan dibuat museum geowisata,” jelas Rustam saat diwawancarai, Rabu (4/1).
Kata dia, pembangunan museum geowisata didorong agar masyarakat berkunjung ke Batu Angus tidak hanya melihat untuk dinikmati , tetapi pengunjung bisa mendapatkan penjelasan dari museum tersebut. Karena itu, fasilitas pendukung lainnya akan ditambah berupa penerang (lampu).
“Sebagai kawasan geowisata, orang juga bisa menikmati Batu Angus itu di malam hari. Potensi Batu Angus yang berada di Kelurahan Kulaba ini dijadikan potensi yang dimiliki karang taruna maupun pemuda setempat yang sudah terbentuk Pokdarwis. Mereka punya karakteristik yaitu menjadikan Kulaba itu sebagai Kampung Tari,” tutur Rustam.
Lebih lanjut, Rustam berkata, ini dilakukan sebagai upaya dalam rangka mengembangkan berbagai macam sisi guna menjawab pemulihan ekonomi di kelurahan setempat. Meski demikian, pembangunan museum tersebut belum dapat dipastikan kapan dibangun, tetapi sudah ada dokumen anggaran. Namun Rustam enggan menyebut berapa nominal anggarannya, karena itu domainnya bagian penyusun.
“Yang jelas untuk sarana kebutuhan kawasan penataan kuliner Batu Angus berupa gazebo dan pembangunan tangga untuk turun ke pantai, sarana air bersih dan listrik akan lebih efektivitas kalau sudah dibangun,” ucapnya.
Paling utama pengembangan Batu Angus dibuat pelatihan sadar wisata, sehingga kegiatan Batu Angus bisa terjawab lebih mantap dan terprogram.
“Kami akan berkonsultasi dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia Maluku Utara, yaitu mana kawasan yang bisa diubah dan mana kawasan yang tidak bisa diubah. Datanya sudah ada, tinggal bagaimana membuat kawasan terpelihara dan kawasan wisata,” ujarnya.
Di sisi lain, tidak menutup juga di kelurahan lain seperti Foramadiahi. Di mana, Foramadiahi pada 2023 ini akan ada pengembangan Kampung Tua. Di mana identitas orang Ternate ada di situ, karena terkoneksi dengan makam Pahlawan Sultan Baabullah Ternate. Dengan demikian konsep UMKM akan mengalami peningkatan. (udi/tan)