Laila Rahmadini, Pemenang Puteri Kampus Universitas Khairun 2022

Laila Rahmadini A Kahar.

TERNATE, NUANSA – Laila Rahmadini A Kahar adalah winner alias pemenang Putri Kampus Universitas Khairun tahun 2022. Ajang satu tahunan itu diikuti 15 peserta dari semua fakultas yang ada di Universitas Khairun Ternate.

Mahasiswi semester III (tiga) Fakultas Hukum Unkhair itu rutinitas sehari-harinya aktif di unit kegiatan mahasiswa (UKM) Pusat Kajian Konstitusi dan Debat. Bersama dua rekannya yakni Dini Rahmadani Amri dan Siti Sakinah Kasturian adalah juara nasional lomba debat konstitusi national (FK2H Law Fest) tahun 2022 yang diselenggaralkan di Universitas Jember. Di mana, ia dinobatkan sebagai The Best Speakers dalam lomba tersebut.

Sebelumnya, Laila Rahmadini juga merupakan pemenang duta kosmetik aman BPOM Provinsi Maluku Utara tahun 2022 yang diselenggarakan BPOM RI di Ternate. Ia tidak sendirian mewakili Fakultas Hukum, tetapi bersama tiga rekan lainnya yang merupakan junior satu tingkat di bawahnya dalam lomba pemilihan Puteri Kampus Tingkat Universitas Khairun Ternate itu.

“Sebagai utusan fakultas, sedari awal persiapan, kami berharap ada dukungan dari fakultas, karena lomba yang kami ikuti tidaklah mudah, terlebih status kami sebagai mahasiswa yang tentunya berat menanggung segala fasilitas terkait dengan lomba tersebut. Namun hingga akhir lomba dan saya dinobatkan sebagai pemenang, harapan itu tak kunjung datang justru dukungan itu datang dari fakultas lain. Kendati begitu, saya maklum dengan keadaan itu. Mungkin karena ada urusan lain sehingga tidak merespon keadaan kami, dan tetap bangga mewakili Fakultas Hukum tempat saya belajar dan membesarkan nama saya,” ujar Ella, sapaan karib Laila Rahmadini kepada Nuansa Media Grup (NMG), Kamis (5/12).

Sejak mendaftar sebagai peserta lomba, Ella tidak begitu yakin dan percaya diri karena tidak ada gagasan besar yang hendak ditawarkan sebagai Puteri Kampus yang bakal mewakili ribuan mahasiswa dan tentu dapat mengecewakan banyak orang. Namun, ia teringat dengan pesan motivasi dari pembina UKM Pusat Kajian Konstitusi dan Debat yakni Abdul Kadir Bubu, atau yang karib disapa Abang Dade, bahwa dalam kajian-kajian di meja redaksi Nuansa Media Grup (NMG), Dade berpesan, hidup bukanlah soal menang dan kalah terlebih di dunia pendidikan, melainkan ajang pembuktian kemampuan dari proses belajar panjang di ruang-ruang sepi. Karena itu menang dan kalah bukanlah akhir dari perjalanan hidup, yang terpenting adalah keberanian untuk tampil dalam rangka menguji kekurangan agar terus belajar.

Hal itu membuat Ella tampak bersemangat menjalani masa karantina dan rela begadang tengah malam untuk persiapan advocay speech serta mengikuti semua tahapan lomba hingga akhir. Karena itu, semua yang tampil dalam lomba adalah orang-orang terbaik dari fakultas masing-masing. Namun, begitulah sebuah perlombaan sebagaimana dalam novel Paulo Celho pemenang selalu tampil sendirian “The Winner Stans Alone”.

“Bagi saya, predikat juara yang saya sandang hari ini hanya bonus dari proses belajar yang saya jalani sebelumnya dan memberi motivasi lebih agar saya terus belajar untuk memantaskan diri, bahwa saya layak berada dititik ini. Saya masih muda dan masih banyak hal besar yang harus saya raih kedepan,” tuturnya.

Sebagai mahasiswa Fakultas Hukum, Ella mengaku sadar bahwa ia memiliki banyak kekurangan dibanding rekan-rekan lainnya. Karena itu, ia akan terus berada di ruang dialektika Nuansa Media Grup (NMG) bersama rekan-rekan juangnya di UKM Pusat Studi Konstitusi dan Debat menapaki malam panjang nan sunyi mendalami konsep-konsep hukum, metode tafsir dan seni memaknai kata sebagai bekal masa depannya.

Di ruang dialektika itu, Ella juga berkenalan dengan penulis-penulis besar separate Fiktor Hugo melalui Les Miserables, Harper Lee melalui To Kill a Mockingbird, Ernest Haminghay melalui Novel The Old man and the Sea, Paulo Celho dengan The Alchemist, Matahari dan The Winner Stans Alone, Nizami dengan Laila Majnun dan masih banyak novel Best Seller lainnya.

“Saya bersyukur mengikuti lomba ini, karena banyak berkenalan dengan konsep-konsep baru di luar disiplin saya seperti pegeant yang mengajari tidak sekadar bagaimana berpenampilan baik. Namun, lebih pada bagaimana cara bersikap dan berperilaku baik serta pantas,” ujar putri dari pasangan mendiang Soleman A Kahar dan Afrianni Farsis itu.

Melalui lomba ini, ia tampak akrab dengan orang-orang hebat dibidangnya masing-masing yang tentu tidak dapat ia sebutkan satu persatu. Ella berharap setelah lomba ini, dapat mewakili Puteri Kebudayaan Maluku Utara dalam ajang pemilihan Puteri Kebudayaan Indonesia di Bandung pada Oktober mendatang.

“Saya akan memaksimalkan masa jabatan yang singkat ini sebaik yang saya bisa, agar dapat menjadi role model bagi mahasiswa Unkhair dan pemuda Maluku Utara pada umumnya,” tegas kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Hukum itu.

Juara ini ia dekikasikan secara khusus untuk Ayahanda tercinta mendiang Suleman A kahar dan Ibunda tercinta Afriyanni Farsis serta kakak tersayangnya Kiki Rizky Amaliya dan adiknya yang merupakan sumber inspirasi dan motivasi hidupnya. Selain itu juga ia persembahkan untuk rekan-rekan juangnya di UKM Pusat Kajian Konstitusi dan Debat, serta Fakultas Hukum almater tempat ia berproses menempuh pendidikan hingga berada di titik ini.

“Ucapan terima kasih saya haturkan buat Koko Jordy (Founder KJM official), Kak Chichi Nurul (Putri Indonesia Malut 2022), Kak Alif Tesyar (Mister Grand Tourism Malut 2022), alumni Putera Kampus Malut 2019/Kak Gerlans, Kak Abdur (Putra kampus 2019), Kak Firda (Putri Kampus 2019). Meraka adalah orang hebat yang telah membimbing Ella selama masa karantina hingga malam final,” ucapnya.

“Secara khusus terima kasih saya haturkan buat CEO Nuansa Media Grup yang juga Ketua KNPI Provinsi Maluku Utara Kak Irman Saleh serta Kru Nuansa Media Grup Kak Wangkep, Ko Udi, Kak Tan, Kak Acun, Kak Ais, Om Wahyu, Kak Mahfud dan Kak Bela, yang sudi menerima Ella bersama kawan-kawan juang UKM Pusat Pusat Konstitusi dan Debat untuk belajar di ruang redaksi Nuansa Media Grup melalui ruang belajar itu, kami meraih banyak prestasi,” sambungnya.

Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbing UKM Abang Dade, Kakak Nurlaila Kadarwati/Ella Majnun, Kakak Mardania, Kakak Sulastrari, Ketua UKM Kakak Suwiryo, Sekretaris UKM Kakak Nurdiana dan segenap Civitas Solid UKM Pusat Kajian Konstitusi dan Debat yang tidak bisa ia sebutkan satu persatu.

“Sebagai penutup, saya mengutip kalimat-kalimat agung yang menjadi inspirasi dan motivasi belajar di ruang ajar UKM yang tentunya diproduksi oleh Pembina UKM, bahwa kemampuan berkomunikasi adalah pesona tertinggi seorang manusia dan hanya mereka yang tekun dan terampil saja yang dapat mencapai itu. Karena itu, jangan menunggu terampil dulu baru bisa tampil, sebab rahasia menjadi terampil itu karena sering tampil. Teruslah belajar untuk terampil, karena hanya ada satu alasan untuk belajar menjadi cerdas dan terampil yaitu tidak ada alasan,” tutupnya. (tan)