Daerah  

Kadispotmaral Dorong Pengolahan Pala dan Cengkih Jadi Minyak Atsiri

Kadispotmaral saat memaparkan pengolahan pala dan cengkih jadi minyak Atsiri.

TOBELO, NUANSA – Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, melalui Dinas Pertanian menggelar sarasehan bertajuk “Pengolahan Minyak Atsiri Pala dan Cengkih Tahun 2023”.

Kegiatan tersebut menghadirkan Kepala Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut (Kadispotmaral), Laksamana TNI Dr Suradi Agung Slamet, sekaligus didapuk sebagai pembicara.

Suradi menyampaikan, bahwa pihaknya akan bersama Bupati Halut, Frans Manery, untuk membangun sebuah sistem, yakni melakukan organisir, infrastruktur peralatan dan pembimbingan, yang nantinya menghadirkan doktor maupun Insinyur yang mempunyai bidang pengolahan pala.

Selain itu, pihaknya bakal menghadirkan lembaga pendidikan dari IPB yang sudah terakreditasi untuk membantu sampai pascapanen terkait bagaimana pengelolaannya hingga menghadirkan pabrik. Dengan begitu, masyarakat tidak berdiri sendiri.

“Jadi sistem yang dimaksud itu mulai dari pembibitan, penanaman, panen sampai pengolahan, sebagaimana harapan Presiden RI. Sehingga kita tidak jual barang mentah, kita punya barang jadi,” ucapnya, Kamis (9/2).

Ia menuturkan bahwa kapasitas kehadiran dirinya bukan sebagai pengusaha, tetapi sebagai aparat yang membantu pemerintah daerah dan petani. Karena itu, bakal dibuat produk sendiri dan nanti diarahkan oleh pemerintah daerah.

Kepala Dinas Pertanian Halut, Piet Hein Onthony, menambahkan ini sesuai arahan bupati yang menginginkan kegiatan itu berlanjut, dengan membentuk tim untuk mengumpulkan kelompok.

Sementara itu, pengolahannya saat ini difokuskan di Galela. Setelah itu, dilanjutkan ke Tobelo dan Kao. Karena komoditi pala sudah mempunyai kawasan yang di SK-kan oleh kementerian pertanian.

“Kawasan pala dan kelapa itu berada di Galela, Tobelo dan Kao. Untuk kawasan cengkih berada di Malifut, Kao Teluk, Loloda Utara dan Loloda Kepulauan,” sebutnya.

Ia juga mengaku, untuk kegiatan ini Wakil Bupati Halut, Mulis Tapi Tapi , juga turut mengawal pada APBD perubahan, sehingga rencana kegiatan ini bisa terarahkan bersama-sama dengan Laksamana TNI Dr. Suradi Agung Slamet yang memiliki segudang pengetahuan untuk mengawal dari hulu sampai hilir, bahkan sampai pemasaran.

“Pemasaran itu sangat penting dan sangat diharapkan, sehingga kami akan berkoordinasi dengan kelompok, apakah dilakukan pelatihan duluan atau seperti apa. Kita juga perlu melibatkan beberapa instansi terkait untuk bersama-sama sesuai dengan yang diharapkan,” tuturnya.

Di Galela, lanjut dia, pihaknya akan membuat kelompok Gapoktan. Munawar Yaru akan ditunjuk sebagai ketuanya, sebab Munawar sudah berpengalaman dengan file projek Atsiri dan produk turunan lainnya terkait dengan komoditi pala terutama minyak Atsiri ini.

Ia menerangkan, proses penyulingan minyak Atsiri itu dari daun pala, batang muda, daging pala, dan biji pala. Kalau produk jualnya sudah tinggi, pihaknya akan mengarah pada brand atau merk. Dengan begitu, nilai jual pun bisa berlipat ganda.

“Jadi inti dari produk ini kita membuat brand, sehingga menjadi nilai tambah. Kalau sudah terbentuk kelompok tani, maka dalam waktu dekat kita akan panggil petani dari Galela,” tandasnya. (fnc/tan)