TERNATE, NUANSA – Laga terakhir babak 4 besar pelaksanaan Liga 3 IWIP zona Maluku Utara, sejauh ini empat tim memiliki peluang yang sama untuk lolos ke final. Keempat tim tersebut di antaranya Persihalteng, Persega Galela, Morotai United dan Persiter Ternate.
“Dalam laga penentuan hari Minggu, 19 Februari 2023 dan sebagaimana regulasi Liga 3 PSSI, bila terdapat dua atau lebih tim yang mempunyai kans, maka laga terakhir wajib dilaksanakan secara bersamaan pada dua lapangan yang berbeda,” kata Sekretaris Umum Asprov PSSI Malut, Aldhy Ali, Minggu (19/2).
Atas dasar tersebut, Asprov PSSI Malut telah melakukan koordinasi dengan pihak keamanan dalam hal ini Polres Ternate untuk bisa mendapatkan izin menggunakan dua lapangan berbeda, yakni gelora kieraha dan lapangan gambesi.
Menurut dia, bila izin pelaksanaan dari keamanan tersebut tidak diberikan oleh pihak keamanan dan hanya diberikan pada satu lokasi, maka Asprov PSSI Malut akan melaksanakan pada satu venue lapangan, sehingga pada pelaporan hasil pertandingan ke kompetisi PSSI memiliki dasar force majure, yakni pertimbangan keamanan.
“Regulasi bermain bersamaan tersebut semata-mata untuk menjaga semangat fair play dalam laga penentuan dan tidak membebani tim yang bermain duluan atau tim yang bermain terakhir, karena hasil dua laga tersebut akan mempengaruhi posisi klasmen dan posisi tim yang akan lolos ke partai final,” jelasnya.
Di sisi lain, pada laga babak penentuan ini, Asprov PSSI Malut belum mendapat rekomendasi dari pihak keamanan terkait kehadiran penonton pasca kericuhan antar official dan pemain Persihalut dengan Persiter.
“Semoga di laga partai final nanti, izin dan rekomendasi dari keamanan untuk kehadiran penonton bisa diberikan oleh pihak keamanan,” harapnya. (tan)