TOBELO, NUANSA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Halmahera Utara mendatangkan investor pengolahan sampah untuk memproses sampah menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat Halut.
Kepala DLH Halut, Yudhiahart Noya saat melakukan pertemuan dengan investor bank sampah mengatakan, masyarakat di Kota Tobelo memproduksi sampah sebesar 5 ton setiap harinya.
“Olehnya itu, kita akan berupaya menciptakan terobosan-terobosan untuk dapat memaksimalkan penanganan sampah ini. Bila perlu sampah ini bisa menjadi nilai ekonomi masyarakat,” katanya Selasa (21/2)
“Untuk nilai ekonomi adalah dengan mendatangkan investor bank sampah. Bank sampah adalah sarana yang bisa digunakan masyarakat untuk membawa sampah yang sudah dipilah bernilai ekonomi,” sambungnya.
Sementara itu, Wahyudi selaku Pengusaha Bank Sampah mengaku, sampah memiliki nilai ekonomi jika dikelola dengan baik. Dari empat jenis sampah, ada dua jenis sampah yang punya nilai ekonomi terutama sampah anorganik yang bisa dibawa ke bank sampah.
“Untuk membangun sampah ini, kita akan berkolaborasi dengan Pemda Halut melalui DLH. Mekanismenya kami akan melakukan pertemuan kembali bersama Bupati dan dinas terkait untuk membicarakan hal ini,” ucapnya.
Menurut dia, konsep pemanfaatan sampah sebagai sumber energi merupakan paradigma baru yang mengatakan sampah bukan barang buangan yang tidak bernilai.
“Konsep itu memungkinkan transformasi sampah menjadi energi yang berguna bagi masyarakat luas dan dapat meningkatkan nilai ekonomis sampah,” terangnya.
Usai melakukan pertemuan, Kadis bersama Sekretaris DLH dan pengolah sampah langsung meninjau TPA untuk memperlihatkan sampah yang ada di sana. (fnc/tan)