Opini  

Halmahera Barat, Kabupaten Tertua yang Tertinggal

Hakim Hi Sale.

Oleh: Hakim Hi Sale

Kader HMI Komisariat STPK Banau
Halmahera Barat

KABUPATEN Halmahera Barat dalam letak geografis berada pada bagian Barat Pulau Halmahera, salah satu pulau panjang yang berada di Provinsi Maluku Utara. Halmahera Barat dalam aspek kekayaan itu sendiri menyimpan berbagai macam flora dan fauna, tak perlu diragukan lagi jika kita berbicara mengenai kekayaan alam yang masih tersimpan di bumi Halmahera bagian Barat.

Tak hanya itu, dalam aspek kultural, Halmahera Barat cukup dikenal sebagai negeri adat istiadat. Halmahera Barat mempunyai tujuh suku pribumi dengan masing-masing kultur. Dalam segi administratif, Halmahera Barat adalah kabupaten yang terkemuka pemekarannya dibanding dengan sembilan kabupaten yang ada di Maluku Utara. Artinya Halmahera Barat adalah kabupaten tertua yang ada di Maluku Utara.

Toh, kenapa sebagai kabupaten tertua dalam berbagai sektor dan aspek, Halmahera Barat masih tertinggal jauh dari kabupaten yang ada di Maluku Utara, baik itu dalam aspek pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan dan aspek infrastruktur. Infrastruktur, dari tiga pemimpin yang telah menjabat sebagai Bupati hingga saat ini tak tau arah infrastrukturnya ke mana.

Aspek kesehatan, Halmahera Barat adalah kabupaten tertua di antara kabupaten yang ada di Maluku Utara. Tetapi dalam aspek berbagai kebutuhan kesehatan dan fasilitas yang ada di RSUD itu sendiri, Halmahera Barat masih minim. Memang tidak logis jika Halmahera Barat minim fasilitas dan kebutuhan kesehatan. Sebab, salah satu program Bupati Halmahera Barat, James Uang, saat ini adalah Halbar Sehat. Tapi, mulai dari awal menjabat sebagai Bupati hingga saat ini hampir selesai masa jabatannya tak kelihatan tanda-tanda kesehatan yang diraskan oleh masyarakat Halmahera Barat. Hasilnya program HalBar Sehat malah masyarakat yang lebih tambah sakit.

Selanjutnya dalam aspek pendidikan, masih banyak masyarakat Halmahera Barat yang tidak bisa melanjutkan pendidikan akibat keterbatasan ekonomi. Tapi hal ini tidak disentuh oleh Pemerintah dalam hal ini Beasiswa. Padahal dari beberapa poin kegunaan anggaran APBD, salah satunya untuk mengenyam pendidikan di Halmahera Barat. Bahkan kampus yang ada di Halmahera Barat (STPK BANAU) sendiri pun tidak diperhatikan oleh Pemerintah. Padahal kita ketahui bahwa berkembangnya suatu daerah salah satunya adalah majunya aspek pendidikan.

Kita berbicara Halmahera Barat dalam sektor perikanan cukup unggul. Sebab Halmahera Barat adalah salah satu penghasil ikan terbanyak di Maluku Utara. Ada beberapa kecamatan dengan penghasilan ikan terbanyak. Misalnya di Desa Saria, Kecamatan Jailolo. Dengan penghasilan ikan yang hampir ton dalam satu bulan, Desa Saria masih minim untuk mendapat setuhan dari Pemerintah.

Selain itu, Halmahera Barat dalam sektor  pertanian sudah tak perlu diragukan lagi. Berbagai komoditas yang identitasnya Halmahera Barat. Mulai dari tanaman Holtikultura, misalnya cabai (Capsicum annum. L), tomat (Solanum lycopersicum ), durian (Dorio zibethinus) dan masih banyak lagi yang di Halmahera Barat yang masih unggul. Tapi sayangnya hal itu tidak dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah sehingga roda perputaran ekonomi itu tidak berputar di Halmahera Barat.

Terakhir, Mungkin tulisan ini menjadi kritikan terhadap Pemerintah Daerah agar lebih memperhatikan Halmahera Barat sebagaimana mestinya. Sebab para leluhur memperjuangkan Negeri ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Mungkin apa yang dikatakan Presiden Ir Soekarno benar, Bahwa “Perjuanganku lebih mudah karena melawan bangsa asing, perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan Bangsamu sendiri”. (*)