TOBELO, NUANSA – Nusa Flying Institute (NFI) akhirnya mendatangkan pesawat tipe Cessna 172 berukuran kecil dari Bandara Budiarto, Tangerang ke Bandara Kuabang Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Rabu (8/3). Pesawat yang didatangkan ini nantinya akan dipakai sebagai mapping training bagi siswa sekolah NFI di Halut.
Marcel Harry menceritakan, perjalanan menerbangkan pesawat bersama Instruktur NFI sekitar 1600 nautical mile, dari bandara Budiarto Tangerang yang melintasi sepanjang pulau Jawa tiba di Labuan Bajo. Kemudian dari Labuan Bajo, ia bersama rekannya menuju Luwuk, Sulawesi Tengah. Setelah itu melewati Selayar dan Maluku, kemudian Ternate lalu ke Bandara Kuabang Kao, Halut.
“Dalam perjalanan, kami telah menemukan dua pelangi melintang di atas laut ketika melewati passing pelabuhan PT NHM kurang lebih 10 nautical mile. Saya katakan kepada instruktur bahwa pemandangan yang luar biasa ini pertanda baik. Karena sebelum landing, kami melihat pelangi dan ini tentu ada kehidupan baru” katanya.
Setibanya di Bandara Kuabang Kao, mereka dijemput oleh Bupati Halut, Frans Manery, dan sejumlah OPD. Menurut dia, sedianya penerbangan dari Tangerang ke Kuabang Kao tibanya sekitar pukul 13.00 WIT, hanya saja faktor cuaca yang tidak bisa dihindari, sehingga terlambat landing.
“Kedepannya segala masukkan akan diterima dengan senang hati. Sekiranya kehadiran NFI di Kuabang Kao ini menjadi cikal bakal pemicu anak-anak kita di Malut, terutama di Halut yang punya minat atau animo yang tinggi terhadap dunia aviasi,” harapnya.
Sementara Kepala UPB Kelas II Bandara Kao, Risto Bintori, mengaku ini merupakan langkah awal bagi Halut menjadikan Bandara Kuabang Kao tidak hanya sebagai bandara regular, tetapi ebi center.
“Jadi bagi kami penerbangan publik dan sekolah, untuk bagaimana mengembangkan bandara dan fasilitas. Mudah-mudahan starting poin ini bisa mengembangkan minat remaja dan pelajar untuk mengembangkan diri mereka dalam dunia penerbangan,” tukasnya.
Bupati Halut, Frans Manery, mengaku selama ini kabupaten dengan usia yang beranjak 21 tahun ini, baru pertama kali pesawat berukuran kecil ini landing di Bandara Kao dan akan menetap di Halut.
“Kedatangan ini untuk memanusiakan manusia di Halut. Dengan kehadiran pusat latihan penerbangan ini, semoga bisa berkembang dan saya akan sampaikan ke gubernur,” tandasnya. (fnc/tan)