TIDORE, NUANSA – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kota Tidore Kepulauan menyoroti kehadiran Indomaret di Kelurahan Indonesiana, Kecamatan Tidore, Kota Tidore Kepulauan. Sebelum itu, isu yang tersebar mengenai Indomaret masuk ke Kota Tikep sudah banyak menuai kritikan dari para pelaku UMKM lokal dan masyarakat yang tidak setuju dengan kehadiran ritel modern tersebut.
Namun, pembangunan gerai Indomaret di Kelurahan Indonesiana yang berjalan tanpa sepengetahuan sejumlah masyarakat ini nyatanya semakin membuat masyarakat yang kontras geram. Bahkan isu ini semakin memanas pasca beredarnya pernyataan Wakil Wali Kota Tikep, Muhamaad Sinen, di media sosial terkait “1 kecamatan akan dibangun 1 Indomaret”.
Pernyataan ini dikhususkan pada kecamatan yang berada di Tidore pulau yang ada di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Tidore, Kecamatan Tidore Selatan, Kecamatan Tidore Timur dan Kecamatan Tidore Utara. Polemik ini berlanjut saat beredarnya proses pembangunan gerai Indomaret yang kedua di Kelurahan Tuguwaji, Kecamatan Tidore. Artinya akan ada 2 Indomaret di 1 Kecamatan, yaitu Kecamatan Tidore. Hal ini tentu menuai kritikan karena kontras dengan pernyataan Wakil Wali Kota Tidore.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) telah melayangkan surat pemberhentian sementara pembangunan Indomaret di Kelurahan Tuguwaji, Kecamatan Tidore dengan Nomor: 503/65/22/2023, pada (7/3). Sayangnya, keesokan hari pada 8 Maret 2023, pembangunan gerai Indomaret yang kedua ini kembali dilanjutkan dengan alasan pemilik lahan yang dikontrak juga sudah menerima dana dan jika tidak dilanjutkan, maka Pemkot akan dituntut.
“Hadirnya Indomaret di Kota Tidore Kepulauan bukan menjadi apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat guna menuju masyarakat yang sejahtera di Kota Tidore. Perekonomian masyarakat Kota Tidore saat ini haruslah menjadi tolak ukur bagi pemerintah untuk menghindari kebobrokan dalam menyikapi hadirnya permasalahan dengan resolusi apa saja yang harus dilakukan,” ujar Ketua LMND Kota Tidore, Hartini Muhammad, Jumat (10/3).
Menurut dia, upaya untuk menopang SDM dengan melakukan modernisasi maupun memajukan perekonomian masyarakat di Kota Tidore Kepulauan dengan alternatif menghadirkan Indomaret adalah hal yang keliru. Sebab perlu adanya pengkajian lebih detail oleh Pemkot Tidore Kepulauan dalam mengambil langkah yang tidak ramah dengan kondisi masyarakat di Kota Tikep.
“Dengan adanya Indomaret menurut pengkajian kami, justru bukan hadir sebagai solusi problem perekonomian masyarakat saat ini, hadirnya Indomaret ialah upaya untuk mereduksi perekonomian masyarakat hingga impact yang paling terasa ialah pada UMKM lokal di Kota Tidore Kepulauan, yang berusaha menghidupkan dan menjaga keseimbangan ekonominya di era gempuran kapitalisme yang begitu sengit,” tukasnya.
“Pemerintah sebagai pelayan masyarakat dituntut haruslah bijak dalam menyikapi persoalan ekonomi di Kota Tidore Kepulauan saat ini, dengan memperhitungkan hasil jangka panjang yang didapatkan secara langsung oleh masyarakat ke depannya, apakah akan maju ataukah sebaliknya,” sambungnya menutup. (tan)