TERNATE, NUANSA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA) Provinsi Maluku Utara mengampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, Minggu (12/3).
Kegiatan yang berpusat di empat titik keramaian seperti Salero, Hypermart, Pasar Higenis dan Taman Nukila tersebut dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) tahun 2023.
Kadis PPPA Malut, Musrifah Alhadar, mengatakan dari data Sistem Informasi Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA) di Maluku Utara tahun 2022, tercatat adanya kenaikan kasus kekerasan perempuan dan anak dari tahun sebelumnya. Di mana pada tahun 2021 tercatat 290 kasus, tahun 2022 sebanyak 396 kasus. Sedangkan 2023, dari Januari hingga Maret sudah mencapai 43 kasus.
“Kekerasan perempuan dan anak inikan dari tahun ke tahun meningkat. Kita berpikir bahwa dengan menambah sosialisasi pada masyarakat, mudah-mudahan dengan banyaknya korban yang tadinya tidak mau melapor akan mau melaporkan. Di satu sisi ada efek jera bagi pelaku seumpama setiap perbuatan yang dilakukan secepatnya terungkap,” katanya kepada Nuansa Media Grup (NMG).
Menurutnya, kampanye menyuarakan kekerasan terhadap perempuan dan anak sudah diprogramkan di 2023, sehingga itu pihaknya akan melaksanakan dua bulan sekali atau tiga bulan sekali dalam setahun.
“Menyuarakan sosialisasi kekerasan perempuan dan anak bakal dilaksanakan selama tiga atau dua bulan sekali. Dan terus terupdate peraturan-peraturan yang berhubungan dengan kekerasan perempuan dan anak,” pungkasnya. (ano/tan)