TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota Ternate kelihatannya acuh tak acuh dengan pengelolaan lahan parkir di depan Pasar Higienis dan sejumlah pasar lainnya di Kota Ternate yang tidak sesuai peruntukkannya. Lihat saja, lahan parkir di depan Pasar Higienis hingga kini masih beralih fungsi menjadi tempat jualan para pedagang setempat.
Atas dasar itu, Komisi II DPRD Kota Ternate mulai geram dengan sikap Pemkot Ternate. Bahkan wakil rakyat itu mengaku tidak setuju dengan kebijakan Pemkot yang menjadikan ruang parkir sebagai tempat pedagang.
Ketua Komisi II DPRD Kota Ternate, Mubin A. Wahid, mengklaim Pemkot Ternate memang paham, hanya saja tidak ada motivasi untuk memperbaiki. Sehingga itu jika benar-benar membutuhkan pemimpin yang baik, harus memiliki desain yang baik dalam rangka penataan kota.
“Saya rasa tidak susah karena luasannya kecil, tinggal kemauan pemerintah menata kota ini. Tergantung pemimpin dalam hal wali kota dan Kepala OPD baik Disperindag, Satpol PP dan Dishub untuk bagaimana melakukan penataan ruang Kota Ternate. Tapi saya yakin wali kota apatis, masa bodoh. Kota Ternate bukan semakin baik tapi lebih memburuk,” ujarnya, Senin (13/3).
Politisi PPP itu menegaskan, pedagang yang berjualan di lahan parkir sudah harus diarahkan ke dalam pasar, karena dari awal DPRD sudah tidak setuju jika Pemkot memberikan ruang parkir kepada pedagang dalam bentuk apapun.
“Pemerintah ini apa? Perencanaan itu sangat penting, pasar dibangun itu untuk apa? Di situ ada pasar Barito, pasar Higienis, pasar pakaian dan pasar Gamalama, itu dibutuhkan dimanfaatkan oleh pemerintah. Untuk itu, kami tidak setuju sama sekali menggeser peruntukkan pasar sesuai dengan keinginan Pemkot, akhirnya terlihat kacau ” katanya.
“Ruang-ruang itu diisi sesuai dengan peruntukannya tapi pemerintah sebaliknya mengisi sesuai keinginan mereka, bukan sesuai perencanaan yang telah dilakukan sejak awal. Akibatnya, amburadul pasar yang ada sekarang ini,” sambungnya.
Karena itu, dibutuhkan upaya-upaya Pemkot dalam melakukan penataan pasar, agar pasar tertata secara baik dan memberi dampak ketertiban dan kenyamanan terhadap masyarakat.
“Apalagi menjelang Ramadan ini pemerintah harus menyiapkan lahan bagi pedagang musiman. Misalnya di Masjid Raya Al-Munawwar itu diperuntukaan parkir bagi masyarakat yang menunaikan ibadah salat, bukan dipadati pedagang,” tandasnya. (udi/tan)