TERNATE, NUANSA – Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, menganugerahi gelar Doktor Honoris Causa kepada ulama, guru sekaligus pendakwah Habib Abubakar bin Hasan Alatas Azzabidi, Jumat (17/3).
“Gelar Doktor Honoris Causa merupakan pemberian Gelar Akademik Kehormatan pada seseorang yang dinilai memiliki integritas, kapasitas dan komitmen keilmuan,” ucap Rektor UMI Makassar, Basri Modding dalam sidang senat.
Habib Abubakar merupakan tokoh yang kelima memperoleh penganugerahan dari universitas swasta terbesar di Indonesia timur itu. Sebelumnya, UMI telah menganugerahkan gelar kepada mantan Wapres Jusup Kalla, Wapres KH Maruf Amin dan Yang Dipertuan Agung Malaysia serta Menteri Pendidikan Malaysia.
Ketika menyampaikan pidato dengan judul Pengukuhan Manajemen Dakwah Islamiyah berbasis kemanusiaan dan keberagaman, ulama yang dikenal sangat dermawan kelahiran India, 12 Desember 1953 itu mengemukakan perspketif dakwah Islamiyah dewasa ini harus lebih berorientasi pada metode dakwah yang paling menarik hati manusia dengan istilah ta’liful kulub.
Menurut Abuya, panggilan akrab Habib Abubakar, salah satu cara menarik hati manusia untuk mendekat kepada agama adalah dengan harta. Ini juga bisa menunjukkan tingginya kemuliaan dan kehormatan agama Islam.
Dengan demikian, manajemen dakwah dan metode yang ditempuhnya bukan hanya lewat pidato, pengajian ataupun ceramah, namun juga melakukan dakwah dengan pendekatan sosial atau populernya disebut dakwah bill maal wal hal, yakni berdakwah dengan harta dan bantuan sosial kepada manusia dengan tidak membedakan agama, suku dan golongan tertentu.
Abuya mengutip pesan Imam Ali bin Abi Thalib kepada wakilnya di Mesir, Gubernur Malik Al-Asytar bahwa sesungguhnya manusia itu ada dua golongan: jika bukan saudaramu dalam seagama, maka dia saudaramu dalam kemanusiaan.
Di akhir pidatonya, Habib Abubakar mengemukakan sambil mengutip pendapat DR Nawawi Takruri, ada tujuh alasan mengapa jihad harta menjadi keharusan dewasa ini.
Habib menguraikan empat dimensi penting dari jihad harta, yang pertama orang yang berjihad dengan harta adalah gambaran seorang muslim yang sesungguhnya. Kedua, berjihad dengan harta akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT. Ketiga, keengganan orang berjihad dengan harta akan memperoleh siksa, dan keempat, berjihad dengan harta menunjukkan bukti ketulusan seseorang melaksanakan agama Allah.
Dengan demikian, kata Habib Abubakar ketika menutup pidato sambil berpesan bahwa manajemen dakwah islamiyah melalui jihad harta merupakan salah satu metode dakwah yang sangat efektif untuk mengangkat harkat, martabat dan kesejahteraan umat.
Acara penganugerahan juga dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Suleman, Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman, empat sultan di Moloku Kie Raha serta ribuan jemaah dan murid Habib Abubakar yang tersebar mulai dari Sulawesi, Kalimantan, Ternate dan Depok.
Sebelumnya, Habib Abubakar juga sudah pernah menyelesaikan pendidikan formal di Universitas Al Azhar Mesir serta Pondok Pesantren Ilmu Akhlak dan Ilmu Sufi di Hadramaut Yaman dan Pondok Al Maliki Rushifah Mekkah.
Habib juga berguru pada beberapa ulama besar di Timur Tengah. Karier Habib Abubakar dalam gerakan dakwah Islamiyah sudah berlangsung kurang lebih 30 tahun mengasuh Majelis Dakwah di beberapa kota seperti Depok, Ternate dan lainnya. (tan)