JAILOLO, NUANSA – Air bersih merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Namun masalah air bersih di Desa Kedi, Kecamatan Loloda Tengah, Kabupaten Halmahera Barat, dari tahun ke tahun kelihatannya masih menjadi perhatian khusus. Pasalnya, sudah tiga atau nyaris empat tahun air bersih di Desa Kedi belum tersedia.
“Air bersih dari PDAM tidak jalan ini sudah tiga sampai empat tahun. Bahkan untuk mendapatkan air bersih, setiap warga harus mengeluarkan uang Rp5000 pergalon-nya ketika ingin mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari. Kami keluarkan air di area gunung pakai pipa sambung-sambung, tapi tidak terlalu kekal, “jelas Kepala Desa Kedi, Briliyanto K, Senin (20/3).
Menurut dia, kesulitan air bersih di Desa Kedi itu disebabkan lantaran rusaknya pompa penarik air milik PDAM Jailolo, karena hanya berkekuatan tenaga surya sebagai fungsi pengelola air. Pompanya rusak karena sinarnya tidak mampu untuk mendorong, sehingga harus memakai aliran listrik.
Ia mengaku, upaya langkah koordinasi bersama dengan Bupati Halbar, James Uang, pun sudah dilakukan. Bahkan keresahan tersebut mendapat tanggapan bahwa bakal ditindaklanjuti tahun ini. Bukan hanya Bupati, Briliyanto juga telah melakukan koordinasi dengan pihak PDAM Jailolo. Alhasil, pihak PDAM pun masih menunggu arahan dan keputusan bupati. (adi/tan)