Daerah  

Kerukunan Keluarga Besar Bacan Kota Ternate Resmi Dikukuhkan

Suasana pengkuhan Kerukunan Keluarga Besar Bacan (Lipupuna) Kota Ternate masa bakti 2023-2028.

TERNATE, NUANSA – Kerukunan Keluarga Besar Bacan (Lipupuna) Kota Ternate masa bakti 2023-2028 yang diketuai Sekretaris Daerah Halmahera Barat, M. Syahrir Abdurajak resmi dikukuhkan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba yang diwakili Asisten II Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan, Sri Haryanti Hatari. Pengukuhan tersebut berlangsung di Hotel Bukit Pelangi Kota Ternate, Minggu (19/3) malam.

Syahrir kepada Nuansa Media Grup (NMG) mengatakan, organisasi ini sudah terbentuk sejak 1991, akan tetapi dalam perjalanannya mulai vakum (tidak aktif). Menurutnya, ketidakaktifan inilah yang membuat beberapa keluarga Bacan mengaktifkan kembali di 2023.

“Wadah ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar Keluarga Besar Bacan yang ada di Kota Ternate. Karena kita lihat selama ini banyak orang Bacan di Kota Ternate tapi tidak dirangkum dalam satu bingkai. Mudah-mudahan dengan adanya wadah ini, kita saling mengenal satu sama lain dan saling membantu ketika ada keluarga yang sakit atau membutuhkan bantuan,” katanya.

Syahrir mengaku, ada sekitar 3000-an keluarga Bacan yang berpenduduk di Kota Ternate. Karena itu, akan didata kembali agar bisa mengetahui berapa jumlah keluarga Bacan yang ada di Kota Ternate. Setelah dibuat pendataan anggota, pihaknya akan membuat koordinator di setiap kelurahan yang ada di Kota Ternate dan kabupaten.

“Intinya organisasi ini untuk saling membantu dan saling mengenal, ini juga bukan untuk kepentingan politik,” ujarnya.

Ketua Panitia, Sofyan Kamarullah, menambahkan suksesnya kegiatan ini tidak terlepas dari kontribusi dan dukungan para sesepuh Bacan yang ada di Kota Ternate. Sofyan menerangkan, lembaga kekeluargaan yang diaktifkan kembali ini arahnya lebih memberikan sumbangsih sosial.

“Kami melihat masyarakat Bacan yang berdomisili di Kota Ternate sangat jarang berkomunikasi satu sama lain. Meskipun mereka bersilaturahmi, tetapi tidak ada wadah yang mempersatukan dalam satu komunitas. Jadi dengan adanya organisasi kekeluargaan ini, kita berharap bisa menopang satu sama lain,” harapnya. (ano/tan)