TERNATE, NUANSA – Setelah melaksanakan pelatihan dan workshop tentang penyusunan press release, Eco Bhinneka Muhammadiyah Maluku Utara melaunching komunitas PEKA (Partner Eco Bhinneka), Minggu (2/4).
Koordinator Eco Bhinneka Muhammadiyah Maluku Utara, Usman Mansur, mengatakan komunitas ini dibentuk sebagai langkah tindak lanjut program Eco Bhinneka Maluku Utara.
Menurutnya, ada 19 orang yang terdaftar dalam komunitas tersebut. Karena itu, pihaknya berharap komunitas PEKA dapat menjadi garda terdepan dalam mengawal isu-isu lingkungan dan kerukunan yang ada di Maluku Utara sesuai dengan cita-cita pembentukan komunitas ini.
“Kami berharap agar 19 anggota komunitas ini bisa menjadi garda terdepan dalam mengawal isu lingkungan dan keberagaman di Maluku Utara,” harapnya.
Selain itu, Usman menerangkan, komunitas PEKA tersebut terdiri dari pemuda-pemudi lintas agama yang berada di Kota Ternate, seperti AMGPM (Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku Utara), Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Gereja Ekumene Kelurahan Tabanga, PMII, IMM, Aisyiyah dan NA Maluku Utara
“Kami berharap komunitas PEKA dapat merespons berbagai masalah terkait kerukunan beragama dan kelestarian lingkungan di Kota Ternate khususnya dan Maluku Utara pada umumnya,” tandasnya. (tan)