TERNATE, NUANSA – Hadirnya klub baru sepak bola Malut United FC yang bakal berlaga di Liga 2 pada November 2023 mendatang, menjadi harapan baru pecinta sepak bola Maluku Utara.
Kehadiran klub sepak bola Malut United FC bermula dari rasa kepedulian seorang pecinta sepak bola yang kebetulan memiliki aktivitas usaha bidang pertambangan di Provinsi Maluku Utara, yakni PT. Mineral Trobos, bernama David Glenn, yang selalu mengamati perkembangan pasang surut persepakbolaan di Maluku Utara.
Salah satu Direktur PT Malut Maju Sejahtera, Zainuddin Umasangadji, mengatakan perusahaan ini akan mensponsori Malut United FC. Namun tidak hanya fokus pada perusahaan, tetapi fokus juga pada aspek kepedulian olahraga.
“Dengan mengutip pendapat beberapa pecinta sepak bola di Maluku Utara tentang kecintaan masyarakat Maluku Utara pada dunia sepak bola, bahwa bagi orang Maluku Utara, agama nomor satu, sepak bola nomor dua. Itu adalah antusias untuk mengobati kerinduan masyarakat Maluku Utara,” ucapnya dalam jumpa pers, Kamis (6/4).
Sebab dari beberapa kali pembicaraan baik di Ambon, Manado dan Jakarta, disepakati untuk memulai langkah-langkah hukum ke arah take over salah satu Klub Delta Sidoarjo lalu diganti nama Malut United FC, dan itu sudah didaftarkan ke Exco PSSI, untuk kemudian dibeli dan dipindahkan domisilinya ke Maluku Utara dan menggunakan Sadion Gelora Kieraha.
“Olehnya itu kami menyurati Wali Kota Ternate, namun sampai saat ini belum mencapai kesepakatan MoU. Jika tidak jadi, langkah lain diambil adalah membangun stadion sendiri di lokasi Kusu, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, kurang lebih lahannya 5 hektar,” jelasnya.
Zainuddin menegaskan, terbentuknya Malut United FC ini tujuan utamanya adalah untuk membangkit kembali gairah persepakbolaan di kalangan generasi muda dan masyarakat Maluku Utara pada umumnya.
“Dalam inventarisasi Malut United FC, saat ini ada lebih kurang 50 orang pemain sepak bola asal Maluku Utara, yang bermain di berbagai klub, baik di Liga 1, Liga 2 maupun Liga 3 di seluruh Indonesia. Orang Maluku Utara bermain di Liga 1 sebanyak 13 orang, Liga 2 sebanyak 16 orang, belum lagi Liga 3 yang tersebar di mana-mana,” tuturnya.
“Saya berharap nanti, anak-anak muda ini kelak bisa bergabung dan bermain mewakili klub sepak bola yang memang berasal dari Maluku Utara dan memiliki homebase di Maluku Utara. Apabila ini kelak menjadi kenyataan, maka mimpi besar pemilik klub ini dapat diwujudkan, yaitu mengantarkan Malut United FC ke kasta yang lebih tinggi yaitu Liga 1, dan merupakan sumber rekrutmen bagi pemain- pemain timnas Indonesia nanti,” sambungnya menutup. (udi/tan)