TERNATE, NUANSA – Perusahaan Air Minum (PAM) Ake Gaale atau PDAM Kota Ternate, mengklaim saat ini kediaman rumah dinas Wali Kota Ternate, Kelurahan Kalumpang, Kecamatan Ternate Tengah, menunggak iuran air bersih senilai Rp80 juta. Sedangkan Kedaton Kesultanan Ternate sebesar Rp 1 miliar.
Plt Dirut PAM Ake Gaale Kota Ternate, Muhammad Syafei, mengaku baru mengetahui kediaman rumah dinas Wali Kota itu ada tunggakan air bersih dengan nilai fantastis. Namun pihaknya akan membicarakan kembali terkait konsep penagihan karena sebelumnya datanya belum ada.
“Jadi tunggakan rumah dinas Wali Kota ini kemungkinan masih sejak pihak Polda yang menempati, sehingga terbawa dari situ. Tetapi tetap tercatat di data base sebagai piutang PDAM. Nanti kita konsultasi lagi ke Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) bahwa kira-kira utang bawaan dari Polda ini mau ditagih ke Polda atau bagaimana,” ujar Syafei kepada Nuansa Media Grup (NMG), Kamis (6/4).
“Sementara di Kedaton Kesultanan Ternate ini sudah lama tidak dibayar, itu di bawah Dinas Pariwisata Ternate. Maka tunggakan yang belum ditagih ini makin bertambah piutangnya. Nanti dilihat regulasi, siapa yang bertanggung jawab untuk bayar utang-piutang ini,” sambungnya.
Lebih lanjut Syafei berkata, sejauh ini pihaknya belum melakukan penagihan, tetapi sudah ada persiapan untuk menagih utang tersebut. Sebab itu harus melapor dulu ke Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM).
“Secara lisan, Wali Kota Ternate meminta agar segera ditagih, tapi ada beberapa yang harus dilihat, yakni perlu strategi. Karena pelanggan sudah nyaman dan tidak bayar ini termasuk OPD dan masyarakat,” pungkasnya. (udi/tan)