Daerah  

Pansus LKPJ Tinjau Proyek PEN Halbar: Pembangunan RTH Terkendala Lahan Penginapan

Pansus LKPJ meninjau proyek PEN Halmahera Barat. (Istimewa)

JAILOLO, NUANSA – Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Halmahera Barat 2022, meninjau empat proyek Pemkab Halbar yang bersumber dari Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Jumat (14/4).

Empat proyek tersebut, yakni pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Festival Teluk Jailolo (FTJ), gedung Jailolo Convention Center (JCC), RTH Sasadu Lamo dan pembangunan RSUD Jailolo.

Anggota Pansus LKPJ, Albert Hama, mengaku yang menjadi keterlambatan pembangunan RTH di kawasan FTJ itu belum ada kesepakatan untuk pembongkaran dan pelebaran ke arah penginapan.

“Jadi salah satu penginapan punya ruang santai seperti jembatan yang panjang sampai ke pantai berdekatan dengan RTH, itu yang menjadi keterlambatan karena belum bisa dibongkar,” kata Albert.

Ia berjanji, soal rapat kedepan nanti Pansus bakal memanggil pihak Bagian Pemerintahan yang sekarang lagi terkendala penginapan disamping Pasar Ikan Gufasa Jailolo tersebut.

“Jadi kendalanya itu lahan penginapan yang jembatan kecil untuk tempat santai di belakang itu, sampai saat ini belum ada penyelesaian. Harusnya diselesaikan dulu oleh pihak pemerintah daerah karena hingga saat ini belum bisa dibongkar,” jelas Albert.

Sebelum itu, menurut Politikus PKB ini, salah satu faktor yang memicu keterlambatan adalah soal pembongkaran di pasar ikan, namun sudah selesai dibongkar.

“Keterlambatan pertama yaitu soal pembongkaran pasar ikan Jailolo, itu yang membuat RTH mengalami keterlambatan dalam berjalannya pembangunan. Namun sudah selesai dibongkar,” tuturnya.

Saat peninjauan proses pekerjaan yang tengah berlangsung, pihaknya bertemu langsung dengan pengawas proyek.

“Di RTH dibangun juga lapangan basket dan lapangan futsal terbuka, outdoor. Proses pembangunannya sudah mulai terlihat. Sementara dipasang lantainya,” ujarnya.

Menurut keterangan pengawas proyek, kata Albert, jika tidak ada keterlambatan material, maka satu bulan lagi bisa selesai.

Selain RTH, tim Pansus juga meninjau gedung Jailolo Convention Center (JCC) di kawasan belakang Keraton Jailolo. Selain itu, lanjut Albert, pihaknya juga turun ke Sasadu Lamo. Di sana, pihaknya menghitung jumlah tempat duduk kurang lebih ada 33.

“Kemudian pembuangan air pun di-kroscek semua, nanti kami sanding dengan data, ada kekurangan-kekurangan apa nanti kami konfirmasi lagi ke pemerintah daerah yang berhubungan dengan Sasadu Lamo,” ujarnya.

“Setelah meninjau ketiga lokasi yang bersumber dari PEN itu, kami juga datang ke RSUD Jailolo dan langsung ketemu Direkturnya. Sudah sekitar 90 persen progres pembangunannya yang bersumber dari dana PEN,” tambahnya.

Sekadar diketahui RTH FTJ bersumber dari anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan pagu anggaran Rp19,8 miliar dan nilai kontraknya 19,6 miliar.

Sedangkan RTH Sasadu Lamo, pagu anggarannya Rp9 miliar. Sementara untuk gedung JCC dengan pagu anggaran sebesar RP11 miliar, dengan nilai kontraknya RP10,9 miliar sekian. (adi/tan)