Kepala Disdik Ternate: Hardiknas jadi Ajang Evaluasi

Kepala Disdik Ternate, Muslim Gani, saat menerima penghargaan dari Ketua Komunitas Kami Pengajar Nasional, Fitri. (Udi/NMG)

TERNATE, NUANSA – Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Muslim Gani, menyebut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei besok, menjadi ajang evalusi bagi pihaknya di internal Disdik Ternate.

Itu disampaikan Muslim dalam sambutannya pada kegiatan pelatihan guru Sekolah Dasar (SD) se-Kota Ternate. Sebagaimana diketahui, terdapat 369 guru di Ternate yang mengikuti pelatihan tersebut.

Ratusan guru SD se-Kota Ternate saat mengikuti pelatihan. (Udi/NMG)

Menurutnya, rangkaian acara gebyar Hardiknas sudah menjadi tradisi setiap tahunnya. Selain itu, acara tersebut juga menjadi evaluasi bagi pihaknya dalam sektor pendidikan.

Dengan adanya Hardiknas ini, bisa mendorong daerah dengan pendidikan agar terpacu demi masa depan Indonesia. Salah satunya, yakni mengevaluasi apa yang belum dikerjakan dan membuat proyeksi untuk kedepannya.

“Saya sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada bapak/ibu kepala sekolah dan guru yang telah menghadiri pelaksanaan gebyar Hardiknas ini, dan donor darah nanti,” ujarnya, Senin (1/5).

Ia mengatakan, 2 Mei 2023 merupakan peringatan hari pendidikan nasional. Ini merupakan hari memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara sebagai salah satu tokoh besar yang membangun pendidikan untuk anak bangsa.

“Hardiknas merupakan hari nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, agar semua insan pendidikan mengingat kembali filosofi dari nilai perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam menegakkan pondasi pendidikan di Indonesia,” ucapnya.

Muslim menjelaskan, pendidikan nasional adalah bukti bahwa bangsa Indonesia jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan untuk kurikulum merdeka.

“Kini kurikulum merdeka sudah diterapkan lebih dari 134 satuan pendidikan di Kota Ternate. Itu berarti bahwa ribuan anak di Kota Ternate sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan,” katanya.

Lebih lanjut, asesmen Nasional bertujuan sebagai bahan refleksi sehingga para siswa tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan. Selain itu, para guru juga terus terdorong untuk belajar dan kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif serta bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.

Sementara data sekolah penggerak di Kota Ternate sebanyak 15 sekolah, di antaranya PAUD ada 6, SD ada 4 sekolah dan SMP ada 5 sekolah. Sedangkan data guru penggerak untuk SD 11 orang, SMP 15 orang, sehingga totalnya 26 orang. Kemudian untuk implementasi kurikulum merdeka PAUD ada 18, SD 98 sekolah, SMP 18 sekolah, maka totalnya ada 134 sekolah.

“Komitmen Pemerintah Kota Ternate terhadap pendidikan mendukung program pemerintah pusat untuk meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya.

Sebab Perwali Nomor 41 (a) Tahun 2022 tentang peningkatan mutu pendidikan melalui dukungan program sekolah penggerak, guru penggerak, implementasi kurikulum merdeka, dan perencanaan berbasis data. Sementara surat edaran kepala dinas pendidikan nomor: 800/212/2023 itu tentang implementasi kurikulum merdeka secara mandiri. (udi/tan)