Daerah  

PAN Malut Kian Terbelah, Satu Caleg di Halbar Merapat ke Gerindra

Abdul Muhaimin Patty. (Istimewa)

JAILOLO, NUANSA – Salah satu bakal caleg DPRD Halmahera Barat dari Partai Amanat Nasional (PAN), Abdul Muhaimin Patty, menyatakan sikap untuk keluar dari partai berlambang matahari itu. Selain Muhaimin, Fransisco Katty dan Pdt. Yordan Tangayo juga ikut mundur.

Ketiganya memiliki alasan yang sama, yakni kecewa dengan keputusan DPP PAN yang tidak mengakomodir mantan Ketua DPW PAN Malut, Iskandar Idrus, sebagai bakal caleg DPR RI dapil Malut.

Kini, Muhaimin yang juga mantan Wakil Sekretaris PAN Malut itu merapat ke Partai Gerindra. Menurutnya, banyak partai politik yang menawarkan, tetapi pilihannya jatuh ke Partai Gerindra. Ia pun mengaku sudah mendaftar dan memasukkan berkas ke partai besutan Prabowo Subianto itu. Pihaknya bakal mendaftar ke KPU Halbar pada 12 Mei 2023.

“Alasan yang paling urgen terkait pengunduran kami yaitu atas tidak diakomodirnya Iskandar Idrus sebagai Bacaleg DPR RI. Kami para kader menilai Ketum DPP Zulkifli Hasan tidak lagi menghargai para kader seperti Iskandar Idrus, padahal dia sudah membesarkan PAN di Maluku Utara,” katanya, Selasa (9/5).

Ia menyayangkan, sikap Zulkifli Hasan yang lebih memilih mengakomodir orang dari luar kader PAN, yakni Hein Namotemo, Nita Budi Susanti dan Abdurahman Lahabato sebagai kompetitor caleg DPR RI.

“Jadi saya bisa katakan bahwa Ketum DPP PAN itu berkhianat dan menghancurkan PAN di wilayah Maluku Utara. Bukan orang di luar partai, tetapi orang yang di dalam partai telah menghancurkan partai itu sendiri, padahal Bapak Iskandar telah membesarkan nama PAN di Maluku Utara ini,” tegasnya.

Pihaknya menilai sikap Ketum DPP PAN yang tidak mengakomodir Iskandar Idrus sebagai Bacaleg DPR RI adalah sebuah kesalahan besar.

“Saya sebagai kader PAN sangat menyesal atas sikap Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan,” sesalnya.

Padahal, lanjut dia, sudah setahun Iskandar telah membangun konsolidasi di 10 kabupaten/kota di Maluku Utara.

“Hal itu sungguh luar biasa. Timnya pun sudah terbentuk semuanya, tapi pada akhirnya tidak diakomodir dalam Bacaleg DPR RI. Itu kan bagaimana perasaannya Bapak Iskandar. Padahal kami sebagai kader dan loyalis mengaku, Bapak Iskandar telah membawa PAN Malut ini lebih baik,” tandasnya. (adi/tan)