Daerah  

Warga Desak Wali Kota Ternate Copot Camat Batang Dua

Puluhan warga menggelar aksi di depan kantor Kecamatan Pulau Batang Dua. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Batang Dua melakukan demonstrasi di depan kantor kecamatan setempat, Selasa (9/5).

Dalam aksi tersebut, massa mendesak Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, untuk segera mencopot Camat Batang Dua, Yulianus B Ali, dari jabatannya.

Koordinator Aksi, Josep Balak, mengatakan melihat berbagai problem ketimpangan dan kesenjangan pembangunan di Kecamatan Batang Dua, masyarakat mulai jenuh dengan janji Wali Kota Ternate.

“Ada beberapa problem ketimpangan dan kesenjangan pembangunan, seperti sarana akses komunikasi (tower) sebagai kebutuhan dasar masyarakat yang masih jauh dari harapan,” katanya.

Menurut dia, statement Wali Kota Ternate saat melakukan kunjungan kerja perdana di Batang Dua, terkait pengadaan tower dengan kapasitas yang representatif akan dibangun di Batang Dua. Namun hingga saat ini, tidak ada itikad baik guna didorong oleh Pemerintah Kecamatan Pulau Batang Dua.

“Belum lagi ditambah kebutuhan pasokan air bersih yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, pelayanan listrik yang hanya dioperasikan dan dinikmati masyarakat hanya 12 jam dan drainase untuk mengantisipasi terjadinya rawan bencana banjir di beberapa titik di Kelurahan Mayau dan sekitarnya di saat intensitas curah hujan tinggi,” ujarnya.

Bukan hanya itu, bahkan pasar sebagai pusat ekonomi di Kecamatan Pulau Batang Dua yang diresmikan oleh Wali Kota Ternate sejak 2 Maret 2022, tidak didukung dan didorong oleh Pemerintah Kecamatan Pulau Batang Dua untuk dihidupkan kembali.

“Kebijakan pemerintah kecamatan yang tidak populis tentang keberadaan perwakilan sekretariat kecamatan di buka di Kota Ternate dari pemerintah kecamatan sebelumnya, hingga saat ini masih dikontrak,” tuturnya.

Sementara Kepala BKPSDMD Kota Ternate, Samin Marsaoly, saat agenda di kantor Kecamatan Pulau Batang Dua pernah berkata, harus segera ditutup, karena tidak memaksimalkan pelayan publik sehingga harus dipusatkan di Kecamatan Pulau Batang Dua.

Ironisnya, kata dia, camat dalam mengurus pemerintahan tampak kebingungan dan selalu meninggalkan kantor kecamatan ketika hendak pergi di Kota Ternate, sehingga menimbulkan pertanyaan kapan Batang Dua ini mengalami kemajuan, karena pemerintah baik kecamatan maupun pemerintah daerah tidak menaruh perhatian terhadap pembangunan di Kecamatan Pulau Batang Dua.

“Untuk itu, kami meminta Wali Kota Ternate segera mencopot Camat Pulau Batang Dua. Jika tidak ada langkah, maka aksi kami terus berlanjut dan kami akan memboikot aktivitas pemerintah,” tegasnya. (udi/tan)