TERNATE, NUANSA – Perusahaan Air Minum (PAM) Ake Gaale Kota Ternate, memaparkan mengenai berbagai permasalahan yang kerap dialami pelanggan. Salah satu permasalahan yang banyak muncul adalah kemacetan air bersih lantaran dipicu gangguan instalasi pompa yang tidak diganti.
“Jujur saja kalau instalasi itu eror, agak kesulitan mengatasi dan selama ini belum ada pemeliharaan. Misalnya, pompa sudah 4 tahun beroperasi itu belum diganti,” ujar Plt Dirut PAM Ake Gaale, Muhammad Syafei, Rabu (24/5).
Sehingga, menurut dia, produksi air pun terbilang menurun secara signifikan. Karena itu, pihaknya ingin melakukan kerja sama dengan ahli dari Jakarta agar ada pemeliharaan, tetapi masih dipertimbangkan karena terkendala biaya.
“Jika mau mengambil langkah, harus rapat dulu dengan direksi dan dewas kira-kira seperti apa. Jadi penyebab gangguan itu adalah filternya tidak dicuci maksimal dan itu kotor sekali. Pencucian filter juga tidak serta-merta dilakukan begitu saja, tapi harus menggunakan bahan kimia,” jelasnya.
“Pencucian filter itu seperti pada saat baru diserahkan, justru tidak ada informasi. Akhirnya teman-teman di lapangan takut mau mencuci. Instalasi di Ngade paling agak berbeda dengan instalasi di Kota Ternate,” tambahnya.
Ia pun mengaku, semua dikontrol lewat sistem komputer, yakni terjadi peningkatan tekanan instalasi yang sudah mencapai batas yang diizinkan. Jika tekanan naik, maka instalasi akan meledak atau rusak. Ini berdasarkan keterangan ahli. Karena itu, pipa reservoir dari Ngade menyuplai air ke bak penampungan air di samping SMA 2 Ternate terputus.
“Sehingga sekitar 201 liter itu dari pipa Ngade diteruskan ke bak di lingkungan Jan 2 yang selama ini melayani Tanah Tinggi Barat, Jati Trans serta Maliaro dan itu cukup banyak. Untuk itu, terkait gangguan ini adalah bagaimana pelayanan tidak berdampak terhadap warga, maka kami mengantisipasi pakai mobil tangki 2 unit milik PAM dan dibantu oleh BPPW untuk melayani kemacetan air,” pungkasnya. (udi/tan)