JAILOLO, NUANSA – Pemuda Gereja Kalvari Pantekosta Missi Indonesia (GKPMI) Maluku Utara menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) perdana, di Desa Tibobo, Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat, Senin (5/6).
Kegiatan bertajuk “Merajut Kepemimpinan Pemuda Kristen, Menyatukan, mempersiapkan Generasi Emas Menuju Bonus Demografi” dihadiri Bupati Halbar James Uang, Forkompimda, OPD dan perwakilan 18 wilayah di Malut.
Dalam sambutannya, Bupati James menyampaikan, Rakerda yang digelar oleh pemuda GKPMI Malut merupakan satu program organisasi yang strategis, sebab melalui agenda ini bisa mengevaluasi program.
“Dari forum evaluasi itu mereka menyusun program satu tahun ke depan, apa saja yang mesti didesain sehubungan dengan tema yang digagas. Sebagai pemerintah, kami menyambut baik dan siap berkolaborasi dengan mereka dari aspek sumber daya manusia (SDM), agar kelak mampu melahirkan program-program yang menunjang kualitas sumber daya manusia khususnya di Gereja Kalvari,” ucap James.
Menurutnya, memasuki momentum politik ini, harus dimanfaatkan dengan baik. Memang secara institut, tidak bisa berkampanye. Namun, Kalvari dalam arti orangnya sebagai warga negara memiliki hak memilih dan dipilih.
“Momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik, memilih wakil-wakil rakyat dalam lembaga DPRD sebagai penyalur aspirasi masyarakat ke depan. Saya berharap forum ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan mampu melahirkan program yang produktif bagi upaya pembangunan gereja yang tentunya pemerintah daerah siap berkolaborasi. Saya sangat mendukung sekali dengan adanya program yang dilaksanakan oleh GKPMI Maluku Utara,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Charles Bassay menambahkan, untuk jumlah peserta yang telah teregistrasi sebanyak 17 jemaat dan untuk peserta dari jemaat lokal khususnya untuk Halbar masing-masing kecamatan yang diutus sebanyak 10 peserta, sementara peserta dari luar Halbar masing-masing 5 peserta.
“Namun karena adanya konsekuensi anggaran sehingga ada yang mengutus 5 dan ada juga yang mengutus 3 orang sebagai peserta. Jadi secara keseluruhan, terdapat sebanyak 214 jemaat, sehingga kalau mereka hadir semua maka kurang lebih sebanyak 500 peserta yang hadir,” jelasnya.
Charles juga mengaku, tujuan kegiatan yang dilakukan selama empat hari ini untuk menyiapkan program-program bidang pemuda untuk kepentingan gereja, generasi, dan pemuda GKPMI untuk bisa bersaing baik di internal maupun dalam memberikan sumbangsih pemikiran untuk bangsa dan negara.
“Terkait dengan kolaborasi, sebagai pemuda gereja tentu itu merupakan kewajiban. Selaku ketua panitia, saya sangat mengapresiasi pemerintah daerah,” tandasnya. (adi/tan)