Opini  

Darurat Sampah Plastik Akibat Kurangnya Kesadaran Masyarakat

Nurul Hikma Ishak.

Oleh: Nurul Hikma Ishak

Mahasiswi Prodi KPI IAIN Ternate

PLASTIK merupakan salah satu jenis sampah yang memberikan ancaman serius terhadap lingkungan karena selain jumlahnya cenderung semakin besar, sampah plastik adalah jenis sampah yang sulit terurai oleh proses alam (non biodegradable) dan merupakan salah satu pencemar xenobiotik (pencemar yang tidak dikenal oleh sistem biologis di lingkungan mengakibatkan senyawa pencemar terakumulasi di alam).

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021 mencatat volume sampah di Indonesia yang terdiri dari 154 Kabupaten/kota se-Indonesia mencapai 18,2 juta ton/tahun. Sampah yang terkelola dengan baik hanya sebanyak 13,2 juta ton/tahun atau 72,95%.

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sampah plastik saat ini sangat berpengaruh dengan peningkatan sampah plastik, belum lagi sifat sampah plastik yang tidak mudah terurai dan memiliki sifat toxit dalam proses pengolahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah maupun pencemaran laut.

Di lihat dari penelitian UC Davis dan Universitas Hasanuddin yang dilakukan di pasar Paotere Makassar menunjukkan 23% sampel ikan yang diambil memiliki kandungan plastik di perutnya. Namun sayangnya masyarakat masih belum acuh tak acuh dengan sampah di sekitar. Hal ini bisa dilihat dari beberapa tempat yang sudah terjadi seperti gudang sampah mulai dari selokan, laut, jalan, sungai dan sebagainya. Yang mana sudah pasti akan menganggu kenyamanan bersama, mengundang banyak penyakit, dan juga berbagai bencana sepeti banjir.

Meski berbagai upaya dilakukan pemerintah dan berbagai pihak untuk mengurangi sampah plastik, sampai saat ini sampah plastik masih. mendominasi di mana-mana akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, karena sejauh banyak dampak dari sampah plastik yang terjadi mulai dari banjir, asap dari membakar sampah plastik yang bisa menyebakan kanker, air laut yang tercemar, juga banyak tempat rekreasi yang ikut tercemar.

Hal ini sudah seharusnya menjadi catatan penting untuk kita semua agar sekiranya lebih meningkatkan kesadaran dan kecintaan kita terhadap lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya, daur ulang sampah plastik, membawa kantong belanja sendiri, menggunakan tumbler atau botol minum dan masih banyak upaya lain yang bisa dilakukan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Sampah plastik juga sepatutnya menjadi perhatian serius pemerintah untuk upaya pengolahan sampah plastik, melihat berbagi dampak dari sampah plastik yang berbahaya. (*)