TERNATE, NUANSA – Sebanyak 58 anak putus sekolah di Kota Ternate mengikuti ujian kenaikan kelas untuk paket A, paket B dan paket C di Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF), di SKB Kelurahan Dufa-dufa, Kecamatan Ternate Utara.
Ujian kenaikan kelas tersebut dilaksanakan selama tiga hari sejak Senin (12/6) hingga Rabu (14/6) besok. Mereka tampak antusias mengikuti ujian ini, dengan harapan bisa naik kelas seperti teman-teman mereka yang lain.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Muslim Gani, berharap siswa yang mendaftar untuk mengikuti semester ini berjalan aman dan lancar. Kata dia, jika sudah ada siswa yang mendaftar ujian kenaikan kelas, kemudian belum sempat ikut semester, maka pihak SKB akan mencari mereka di setiap kelurahan.
“Mereka yang ditemukan akan dibawa ke SKB untuk mengikuti semester. Biasanya SKB hubungi lurah setempat, tempat anak-anak ini tinggal agar bisa dapat hak layanan pendidikan,” ujar Muslim, Selasa (13/6).
“Setelah selesai semester, mereka akan lapor ke dinas pendidikan berapa banyak yang ikut semester. Selain itu kendalanya apa, itu ditindaklanjuti sehingga dipastikan siswa yang mendaftar dapat mengikuti ulangan semester ini,” sambungya.
Ketua TP PKK Kota Ternate, Marliza M Tauhid Soleman, mengatakan pelaksanaan ujian bagi anak putus sekolah, mulanya didapat oleh lingkup gerak PKK di setiap kelurahan.
“Ini tentunya kerja sama dengan SKB dalam hal benar-benar mengajarkan mereka (anak putus sekolah) untuk mendapatkan hak pendidikan pada kegiatan ini,” katanya.
Menurutnya, kegiatan ujian ini mengikuti prosedur yang ada di SKB, dengan harapan anak putus sekolah tersebut dapat belajar sesuai dengan ketentuan serta mengikuti proses dari awal melalui kegiatan ujian hari ini.
Kepala SPNF SKB Kota Ternate, Risno Gani, menambahkan program di satuan pendidikan non formal, yakni program untuk keaksaraan dan kesetaraan. Kesetaraan ini melalui paket A (setara SD), paket B (setara SMP) dan paket C (setara SMA) serta kursus menjahit tata busana dan kecantikan.
“Sekarang ujian semester atau ujian kenaikan kelas dari kelas V naik ke jenjang kelas VI, begitu juga paket B maupun paket C,” jelasnya.
Ia pun menyebut, untuk paket A sebanyak 12 orang, paket B 25 orang dan paket C 21 orang. Dengan demikian, total anak putus sekolah yang mengikuti ujian kenaikan kelas sebanyak 58 orang.
“Ujian dilaksanakan di mulai sejak kemarin hingga batas besok sesuai dengan bidang mata pelajaran. Siswa ini juga akan menerima raport sesuai penilaian hasil. Adanya ujian kenaikan kelas ini, dengan harapan di tahun berikut peserta didik bisa mengikuti ujian paket,” tandasnya. (udi/tan)