TERNATE, NUANSA – Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia bersama Universitas Khairun Ternate, membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk pencegahan narkoba di kalangan mahasiswa dan dosen.
Kepala BNN RI, Komjen (Pol) Petrus Reinhard Golose, mengaku di Maluku Utara mampu menekan peredaran narkotika nasional.
“Kalau di ranking itu Maluku Utara paling bawah pada angka 31 dan itu paling bagus. Jadi dari 0,2 prevalensi itu masih kecil, sehingga kita mengharapkan adanya program-program seperti untuk mencegah narkoba,” ucapnya saat memaparkan materi di kuliah umum, Rabu (14/6).
“Apalagi sudah dilakukan kerja sama dengan rektor dan jajaran, kita bisa menekan peredaran narkoba terutama di kalangan kampus. Memang ada tren yang akan meningkat dari teman-teman. Kalau kita mulai dari keluarga dan mahasiswa, saya yakin bisa menekan narkotika di kampus,” sambungnya.
Rektor Unkhair Ternate, M Ridha Ajam, berharap setelah kuliah umum sekaligus deklarasi peran melawan narkoba, seluruh civitas akademika Unkhair dapat menjaga diri dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba.
“Perang melawan narkoba menjadi bagian dari misi sekaligus komitmen bersama civitas akademika dan sebagai rektor di Unkhair,” tutur Ridha.
Menurutnya, pada esensi dan teori, orang yang terpapar narkoba sudah tentu masa depannya akan suram. Karena itu, ia menginginkan mahasiswa, pegawai, serta dosen dapat menjauhinya.
Ada beberapa poin yang disepakati bersama, yakni menolak segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, menyatakan perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di manapun berada, dan mendukung sepenuhnya kebijakan BNN RI dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Jika terdapat mahasiswa maupun dosen yang menjadi pengedar ataupun pemakai narkoba, maka akan dikenakan sanksi berat dari pihak kampus. Untuk itu, kita harus memastikan lingkup kampus bebas dari narkoba,” pungkasnya. (udi/tan)