TERNATE, NUANSA – Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Muslim Gani,
mengimbau kepada pihak sekolah baik negeri maupun swasta di tingkat SD dan SMP untuk tidak mengadakan atau menjual paket seragam sekolah pada siswa baru.
“Sekolah hanya boleh buat pengadaan batik dan kaos olahraga saja, selebihnya diberikan ke orang tua wali murid,” ujar Muslim, Senin (19/6).
Dengan demikian, kata dia, orang tua siswa pun bebas membeli seragam sekolah di mana saja. Karena itu, dalam waktu dekat, dinas pendidikan bakal mengundang para kepala sekolah untuk membahas hal ini, sehingga tidak lagi membebani orang tua murid terkait uang sarana dan prasarana.
“Untuk itu, saya imbau tidak ada lagi pungutan-pungutan yang dibuat oleh pihak sekolah, apapun alasannya. Itu setelah pasca penerimaan siswa baru, apalagi saat ini ada beberapa sekolah yang tengah melakukan penerimaan siswa secara online dan offline,” imbuhnya.
Di sisi lain, Muslim berujar, dinas pendidikan juga bekerja sama dengan salah satu perusahaan yang aplikasinya bisa terintegrasi dengan dapodik, sehingga saat siswa baru mendaftar, sudah tidak bisa pindah ke sekolah lain.
“Karena ketika diinput ke sekolah lain itu tidak masuk, sebab namanya sudah terdaftar di sekolah sebelumnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Muslim berkata, untuk penerimaan siswa baru dimulai 1 Juni 2023. Karena itu, jika ada pendaftaran siswa tidak mampu, maka sudah dianggarkan dalam Bosda (bantuan operasional sekolah daerah).
“Kita berharap pendaftaran online yang dibuka 12 sekolah baik SD maupun SMP dibatasi ruang belajar.
Makanya, ada satu inovasi di dinas pendidikan tentang aplikasi yang terintegrasi dapodik ini dalam rangka mengantisipasi kelemahan tadi,” tuturnya.
Ia menambahkan, apabila ada keluhan atau masalah yang muncul di sekolah, orang tua murid segera menginformasikan ke layanan pengaduan dinas pendidikan melalui akun WhatsApp 082195669840, Facebook dan Instagram.
“Tidak perlu tulis di status dan sebagainya, karena infonya akan bias. Untuk itu, Disdik membuka fasilitas pelayanan publik terkait keluhan terhadap penerapan pendidikan di sekolah,” pungkasnya. (udi/tan)