TOBELO, NUANSA – Mantan Kepala SMA Negeri 1 Halmahera Utara, Marthin Manuel, akhirnya angkat bicara terkait gerbang sekolah yang dikunci saat para guru bersama kepsek baru, Mochtar Taha, hendak menggelar rapat perdana, Sabtu (1/7).
Menurutnya, pintu gerbang sekolah yang dikunci tersebut sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab dari penjaga sekolah. Hal itu dilakukan untuk mengamankan beberapa aset sekolah yang ada di beberapa ruangan termasuk yang ada di ruang guru saat libur sekolah.
“Kebetulan di hari Sabtu ini, penjaga sekolah sedang pergi ke Desa Leleoto, Tobelo Selatan, untuk persiapan ibadah hari ini dan besok,” ujarnya.
Ia pun membantah menjadi dalang memerintahkan penjaga sekolah mengunci gerbang tersebut. Padahal, kata Marthin, tanpa diperintah pun penjaga sekolah tentu bakal menjalankkan tugas dan tanggung jawabnya untuk mengamankan semua aset ketika libur sekolah.
Pergantian Kepsek Belum Final: Tunggu Putusan Gubernur
Di sisi lain, terkait pergantian Kepala SMA Negeri 1 Halut, masih menunggu putusan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, melalui Badan Kepegawaian Daerah.
“Sementara ini masih dikaji kembali oleh BKD dan Dikbud Provinsi Maluku Utara,” jelasnya.
Kata dia, pergantian 5 kepsek penggerak SMA di Maluku Utara yang diganti dengan kepsek biasa ini sesuai arahan gubernur, dengan harapan gubernur kembali menetapkan kepsek penggerak semula seperti sediakala.
“Artinya pergantian 5 kepsek penggerak di Maluku Utara belum final, termasuk pergantian Kepsek SMA Negeri 1 Halut. Jadi mari kita semua bersabar, sambil menunggu hasil kajian dan putusan dari BKD dan Dikbud provinsi setelah libur Iduladha ini,” imbuhnya.
“Apa yang menjadi keputusan gubernur, saya siap dan legawa. Karena saya menghormati keputusan gubernur,” sambungnya menutup. (fnc/tan)