TERNATE, NUANSA – Dalam rangka menyemarakkan kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10 tahun, Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku Utara menggelar kegiatan pungut sampah di sungai, Kamis, (27/7).
Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah lembaga pemerintah, TNI, lembaga vertikal, perguruan tinggi, pemuda dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala BWS Malut, Kalpin Nur, menyampaikan kegiatan WWF ke-10 ini bertujuan untuk menjadikan gerakan kreativitas muda agar bisa mengekspresikan semangat pemulihan dan cinta sungai.
“Kegiatan yang berkosep susur dan bersih-bersih sungai ini bagian dari edukasi untuk mengubah kultur masyarakat agar lebih mencintai sungai, utamanya membuang sampah tidak lagi sembarangan,” ucap Kalpin.
Menurutnya, pada Hari Sungai Nasional 2023 ini, pihaknya mengagendakan sejumlah kegiatan, yakni lomba mewarnai tingkat SD dan susur serta bersih sungai dan lomba timbangan sampah.
“Kegiatan mewarnai itu diikuti lima SD di Ternate, sementara susur dan bersih sungai yang dilaksanakan di barangka (kali mati) Kelurahan Sangaji itu dilibatkan sejumlah pihak. Pungut sampah di barangka telah dilakukan sepanjang 850 meter,” tuturnya.
Meski begitu, ia merasa sedikit kecewa dengan Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman. Kekecewaan itu disebabkan lantaran ketidakhadiran Wali Kota pada acara puncak susur dan bersih-bersih sungai menuju 10 tahun WWF tersebut.
Kalpin menjelaskan, dari seluruh provinsi di Indonesia yang ramai melaksanakan kegiatan ini, telah dihadiri langsung masing-masing kelada daerah. Hanya Kota Ternate yang tidak hadir
“Tapi ini bukan menjadi masalah utama buat saya, sebab saya masih didukung oleh sejumlah pihak dan perwakilan lembaga lain,” ujarnya.
Ia pun berharap, semestinya kegiatan pungutan sampah yang berada tempat di Kota Ternate ini bisa disaksikan Wali Kota Ternate, agar ke depan kawasan tersebut menjadi contoh bagi kawasan di barangka lainnya.
“Saya inginkan kegiatan ini bagian dari awal dan niat kita untuk membersikan seluruh barangka yang ada di Kota Ternate,” tandasnya. (tan)
