JAKARTA, NUANSA – Angkatan Muda Kieraha menggelar Festival Moloku Kieraha di Jakarta. Festival tersebut digelar pada 17-19 Agustus dengan berbagai kegiatan.
Ketua Koordinator Angkatan Muda Kieraha, Rahmat Syarif, mengatakan festival menjadi kegiatan berekspresi, merawat kebudayaan dan menjalin silaturahmi antar mahasiswa, pelajar, pekerja muda dan sesepuh se-Maluku Utara yang ada di Jabodetabek.
Selain itu, Angkata Muda Kieraha ini juga merupakan wadah berkumpul, konsolidasi, ajang silaturahmi untuk pemuda mahasiswa dan seluruh masyarakat Maluku Utara di 10 Kabupaten/kota.
“Pesan yang utama dari Festival Moloku Kieraha ini ialah sebagai ajang masyarakat Maluku Utara yang ada di Jabodetabek bisa baku dapa, baku jaga, dan sekaligus menjadi pengingat bahwa ada tanah dan budaya yang senantiasa perlu dijaga dan dimajukan sesuai dengan tema kegiatan ini, yakni Pemuda Berperan, Maluku Utara Berkemajuan,” ujarnya.
Kedua, lewat momentum ini pemerintah pusat dan dearah hendaknya memberikan keadilan yang merata bagi seluruh masyarakat di Maluku Utara dengan menggelar diskusi kedaerahan yang membahas persoalan-persoalan di Maluku Utara.
“Maluku Utara menjadi penyumbang kekayaan alam terbesar melalui operator tambang, tetapi kekayaan itu dikeruk. Dukungan tersebut sangat minim didapatkan. Hal ini tentu tidak berbanding lurus dengan hasil yang didapatkan,” tegasnya.
“Festival Moloku Kieraha ini bertujuan mengangkat dan membangun kesadaran diri anak muda Maluku Utara terhadap daerah,” kata Rahmat menambahkan.
Ketua Panitia Angkatan Muda Kieraha, Abdul Jalil Salim Zaidi, mengaku festival ini dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, mulai dari turnamen futsal, permainan tradisional khas Maluku Utara, seperti benteng dan boi-boi.
“Di hari terakhir ada diskusi kedaerahan yang diisi oleh Kepala Penghubung Maluku Utara di Jakarta Ibu Lestari, Ketua Hikmu (Himpunan Keluarga Maluku Utara) Pak Nabil M Salim, dan Pak Hasan Basri selaku Anggota DPRD DKI Jakarta,” jelasnya Salim.
Pihaknya berharap, Festival Moloku Kieraha ini bisa menjadi agenda tahunan oleh Angkatan Muda Kieraha. Festival ini diadakan pada Agustus karena menyambut semarak kemerdekaan, serta diharapkan menjadi publikasi kepada masyarakat luas. (tan)