Daerah  

Pedagang Pandara Kananga Diminta Pakai Baju Adat saat Berjualan

Wali Kota Ternate didampingi sejumlah OPD saat pertemuan dengan pedagang Pandara Kananga. (Udi/NMG)

TERNATE, NUANSA – Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, meminta kepada para pedagang kuliner Pandara Kananga agar mengenakan pakaian adat saat berjualan. Permintaan tersebut disampaikan wali kota saat melakukan pertemuan dengan seluruh 32 pedagang di area Pandara Kananga, Selasa (22/8).

“Saya menginginkan ada keseragaman di kostum, dan dalam waktu satu minggu ini bisa pakai pakaian adat. Karena Pandara Kananga itu bagian dari sejarah, supaya identitas di Kampung Makassar sini tetap masih terjaga,” ucap Tauhid.

Ia menuturkan, awal Oktober ada kegiatan nasional, yakni sarasehan para istri wali kota se-Indonesia dan tentu akan dibanjiri orang-orang yang datang di tempat ini. Sehingga penampilan pedagang harus terlihat bagus, karena orang di luar Maluku Utara juga mengikuti perkembangan Kota Ternate.

“Kita ingin sekali kota ini bersih dan bagus. Misalnya di daerah Bengkulu dibangun seperti begini, namun tak berlangsung lama. Karena kunci paling utama itu bersih, termasuk dikontrol higienitasnya oleh dinas kesehatan,” tuturnya.

Karena itu, Pemkot Ternate tidak akan lepas tangan dalam pembinaan 32 pedagang di Pandara Kananga ini. Sebab Pandara Kananga diakui sebagai salah satu pusat kuliner terbaik saat ini.

Di sisi lain, Tauhid menyebut, ada 5 hal yang dibina, yakni lapak, kebersihan, parkir, pengelolaan toilet kanan maupun kiri, dan keamanan. Karena itu, Pemkot akan terus mengontrol. Termasuk bangunan tembok itu akan didesain sebagai Ternate Kota Rempah.

“Saya juga meminta DLH sediakan satu tempat depo transit untuk seluruh sampah yang ada di situ, nanti mobil angkutan sampah atau kaisar dari kelurahan yang angkut. Kemudian tidak ada mobil yang parkir depan sini, semua diarahkan di utara maupun selatan. Karena yang parkir di depan hanya sepeda motor,” tandasnya. (udi/tan)