WEDA, NUANSA – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Taufik Madjid, mengajak seluruh kepala desa di Indonesia untuk transparan dalam memanfaatkan bantuan yang masuk ke desa.
Hal ini diyakini Sekjen Taufik sebagai upaya untuk mengontrol serta memastikan seluruh keuangan di desa dimanfaatkan sesuai koridornya. Dengan demikian, maka tidak akan ada penyelewengan dari pihak-pihak tertentu serta setiap bantuan dipastikan manfaatnya sampai ke masyarakat yang seharusnya.
“Kades seluruh Indonesia saya wajibkan kita harus transparan. Penerimaan satu rupiah pun harus diketahui warga desa. Masyarakat harus tahu berapa bantuan pemerintah provinsi, berapa dana desa yang didapatkan, berapa dari pendapatan asli desa, berapa yang dihasilkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), dan seterusnya,” jelasnya saat kunjungan kerja ke Desa Woekob, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Sabtu (23/9).
Dalam kesempatan itu, Sekjen Taufik menerangkan pentingnya keberadaan baru BUMDesa sebagai entitas baru untuk desa. Ia tengah berupaya untuk melakukan stimulasi agar dapat menyatukan seluruh BUMDesa di 75.292 desa Indonesia.
Setiap transaksi dalam memajukan BUMDesa diharapkan dapat menggerakkan ekonomi di desa. Oleh karena itu, baik kepala desa maupun masyarakat harus memaksimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki sehingga terjadi perputaran uang dari dan untuk warga setempat.
“Seluruh bantuan dari Kementerian Desa bahkan didorong Kementerian yang lain bantuan ke desa harus dirasakan oleh masyarakat desa dan masuk ke BUMDesa atau koperasi desa. Tujuannya ini adalah untuk menggerakkan ekonomi desa,” tegasnya.
Hadir beberapa pejabat Kemendes PDTT di antaranya adalah Wakil Gubernur Maluku Utara Al Yasin Ali, Pj Bupati halmahera Tengah Ikram M Sangadji, Dirjen PPKTrans Danton Ginting Munthe, Irjen Teguh, Direktur Pengembangan Satuan Permukiman dan Pusat Satuan Kawasan Pengembangan Rosyid Althaf, Direktur Pengembangan Kawasan Transmigrasi Rajumber Prihatin, dan Inspektur III Lalu Syamsul Hakim.
Selain kunjungan ke lokasi waterboom yang merupakan salah satu unit usaha BUMDesa Woekob Mandiri Desa Woekob, Kecamatan Weda Tengah, Sekjen Taufik juga menyerahkan beberapa bantuan dan mengunjungi demplot budidaya tanaman pakcoi Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).
Bantuan yang diberikan untuk Kabupaten Halmahera Tengah adalah untuk dana alokasi khusus fisik bidang transportasi perdesaan TA 2023 senilai Rp4.824.000.000, bantuan dana alokasi khusus fisik bidang transportasi perdesaan TA 2024 senilai Rp4.300.330.000.
Kemudian, bantuan pembangunan drainase di kawasan transmigrasi Sagea Waleh senilai Rp208.000.000, bantuan pembekalan untuk korban banjir UPT Sagea Waleh SP1, dan bantuan peningkatan jalan penghubung SP1 ke SP3 Kawasan Sagea Waleh senilai Rp1.167.000.000. Selain itu, bantuan juga diberikan untuk pengembangan BUMDesa TA 2023 senilai Rp75.000.000 kepada BUMDesa Woekob Mandiri. (tan)